Baru Uji Coba, Beras Sachet Sudah Terserap 10 Ton
A
A
A
BANDUNG - Uji coba Perum Bulog menjual beras dalam kemasan kecil mendapat respons positif masyarakat. Hingga kini, permintaan beras sachet telah mencapai 10 ton. Padahal, program tersebut baru akan di-launching awal September ini.
Menurut Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Achmad Mamun, melalui Perum Bulog pemerintah merilis produk beras sachet berbobot 200 gram. Beras itu dijual seharga Rp2.500 per sachet, menggunakan beras premium.
"Memang pendistribusian dan penjualan beras sachet masih uji coba. Tapi, Alhamdulillah, respons masyarakat Jabar positif. Sampai sekarang sudah terserap 10 ton,” kata Achmad, Rabu (29/8/2018).
Menurut dia, berapapun kebutuhan beras sachet Bulog akan memenuhinya. Apalagi, beras tersebut menggunakan beras medium. Sehingga ketersediaannya mencukupi. Walaupun menggunakan beras premium, namun karena dibungkus kecil tidak membebani konsumen.
Dia melanjutkan, kehadiran beras sachet agar masyarakat menengah-bawah dapat turut menikmati beras premium yang harga jualnya sangat terjangkau. Tidak itu saja, tambahnya, produk ini pun menjadi sebuah kiat untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga.
“Beras sachet ini juga sebagai upaya stabilitas harga pangan. Karena satu bungkus bisa untuk makan tiga orang. Kami mendistribusikannya melalui RPK (Rumah Pangan Kita),” pungkas dia.
Saat ini, uji coba beras sachet telah dilakukan di tiga wilayah. Pertama Ciamis, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jabar Selatan, seperti Garut, Tasikmalaya, dan lainnya. Kemudian Indramayu untuk memenuhi permintaan daerah Pantai Utara (Pantura) Jabar, seperti Cirebon, Subang, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu. Terakhir Karawang untuk wilayah barat.
Menurut Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Achmad Mamun, melalui Perum Bulog pemerintah merilis produk beras sachet berbobot 200 gram. Beras itu dijual seharga Rp2.500 per sachet, menggunakan beras premium.
"Memang pendistribusian dan penjualan beras sachet masih uji coba. Tapi, Alhamdulillah, respons masyarakat Jabar positif. Sampai sekarang sudah terserap 10 ton,” kata Achmad, Rabu (29/8/2018).
Menurut dia, berapapun kebutuhan beras sachet Bulog akan memenuhinya. Apalagi, beras tersebut menggunakan beras medium. Sehingga ketersediaannya mencukupi. Walaupun menggunakan beras premium, namun karena dibungkus kecil tidak membebani konsumen.
Dia melanjutkan, kehadiran beras sachet agar masyarakat menengah-bawah dapat turut menikmati beras premium yang harga jualnya sangat terjangkau. Tidak itu saja, tambahnya, produk ini pun menjadi sebuah kiat untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga.
“Beras sachet ini juga sebagai upaya stabilitas harga pangan. Karena satu bungkus bisa untuk makan tiga orang. Kami mendistribusikannya melalui RPK (Rumah Pangan Kita),” pungkas dia.
Saat ini, uji coba beras sachet telah dilakukan di tiga wilayah. Pertama Ciamis, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jabar Selatan, seperti Garut, Tasikmalaya, dan lainnya. Kemudian Indramayu untuk memenuhi permintaan daerah Pantai Utara (Pantura) Jabar, seperti Cirebon, Subang, Majalengka, Kuningan, dan Indramayu. Terakhir Karawang untuk wilayah barat.
(akr)