Potensi Tinggi Industri Kreatif Harus Dimaksimalkan

Kamis, 30 Agustus 2018 - 11:13 WIB
Potensi Tinggi Industri Kreatif Harus Dimaksimalkan
Potensi Tinggi Industri Kreatif Harus Dimaksimalkan
A A A
SEMARANG - Industri kreatif (Inkraf) saat ini sudah menjadi sektor ekonomi yang semakin berkembang serta memiliki peranan penting. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa industri kreatif di Indonesia diperkirakan tumbuh hingga mencapai 7% per tahunnya dan berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Dari mulai peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga pasar ekspor.

Disebutkan, pada tahun 2014-2015 nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp111,1 triliun. Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, yakni subsektor mode dan kuliner.

“Untuk pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen, kemudian diikuti fashion dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen,” sebut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Akumandiri Jawa Tengah, Madiyo Sriyanto, dalam diskusi Kopiwriting bertema Industri Kreatif di Era Digital di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah.

Dia memaparkan, tingginya potensi sektor ekonomi kreatif akibat perkembangan yang sangat cepat, khususnya di bidang teknologi informasi. Faktor lainnya dipengaruhi banyaknya UMKM yang memanfaatkan platfrom digital untuk memasarkan produknya. “Tingginya potensi industri kreatif di era digital ini tentunya membuat ekonomi bangsa semakin kuat,” tandasnya.

Menurutnya, inkraf masih terus diminati oleh masyarakat. Terbukti, produksi batik dengan beragam motif yang terus berkembang, termasuk di Kota Semarang. Pemilik Identix Batik, Irma Susanti mengatakan bahwa, industri batik kini telah bertransformasi dalam berbagai produk yang mampu menyentuh beragam lapisan masyarakat dan tingkat usia.

Upaya untuk mengembangkan batik di tengah era digital ini, tentu diperlukan agility skill dan kemauan untuk melakukan transformasi bisnis dalam menghadapi tantangan tersebut. “Perkembangan dunia usaha di kalangan anak-anak muda sekarang ini sudah semestinya ada pergeseran. Anak-anak muda jangan hanya sebagai konsumen, tapi mereka dituntut pula sebagai produsen,” tukas Irma.

Untuk itu, kata dia, generasi muda harus dapat berkreasi dengan ide-ide kreatifnya dengan kemajuan teknologi saat ini. Sehingga mereka diharapkan bisa menghasilkan hal yang bermanfaat baik untuk dirinya maupun masyarakat.

“Apalagi mencari pekerjaan saat ini sangatlah sulit, meskipun sudah bergelar sarjana atau magister. Jadi peluang industri kreatif saat ini harus dimaksimalkan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Head of Marketing Communication JNE, Mayland Hendar Prasetyo menambahkan, semakin pesatnya kemajuan bidang industri kreatif di dunia digital juga menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik. Salah satunya JNE yang telah menjalankan bisnisnya selama hampir 28 tahun di Indonesia. “Kami siap mendukung potensi dan peluang dari industri kreatif yang semakin tumbuh pesat beserta potensinya,” ujar Mayland.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6138 seconds (0.1#10.140)