Rupiah Dibuka Terjun Bebas ke Level Rp14.711/USD Saat Dolar Kokoh
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (31/8/2018) dibuka terjun bebas hingga tembus level Rp14.700/USD, untuk melanjutkan tren pelemahan sejak kemarin. Kejatuhan mata uang Garuda mengiringi dolar yang semakin kokoh terhadap mata uang utama lainnya.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah juga dibuka ambruk pada level Rp14.711/USD. Posisi ini tercatat semakin terkapar dari posisi kemarin yang terparkir di level Rp14.655/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini dibuka terjun bebas ke posisi Rp14.710/USD untuk sulit menguat. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dibandingkan sesi penutupan kemarin di level Rp14.680/USD dengan kisaran pergerakan Rp14.710-Rp14.710/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp14.710/USD untuk meneruskan tren negatif dengan tenggelam semakin dalam dibandingkan sebelumnya Rp14.685/USD. Rupiah terlihat tak berdaya dengan pergerakan harian Rp14.683 hingga Rp14.725/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp14.715/USD. Posisi ini masih terdepresiasi dari penutupan sebelumnya yang berakhir pada Rp14.690/USD.
Sementara seperti dilansir Reuters, Dolar berdiri kokoh terhadap beberapa mata uang utama lainnya, usai mendapatkan dorongan karena putaran terakhir ketegangan perdagangan AS-China menumpulkan selera risiko investor. Ditambah kelemahan mata uang negara-negara berkembang juga membantu mengangkat greenback.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama berdiri sedikit berubah pada posisi 94,721. Sebelumnya indeks sempat menyentuh sekitar 0,15% semalam, membukukan kenaikan pertama dalam lima hari.
Greenback, yang cenderung menarik penawaran safe haven pada saat gejolak pasar dan ketegangan politik, menarik gelombang dukungan terbaru karena investor bersiap untuk putaran berikutnya konflik perdagangan AS-China.
Euro turun 0,1% menjadi 1,1662 terhadap USD setelah kehilangan sekitar 0,3% dalam sesi sebelumnya. Sepanjang bulan ini, euro telah terpukul oleh kejatuhan lira Turki yang merosot hampir 3% terhadap dolar pada hari Kamis, kemarin.
Yuan China sekitar 0,1% lebih kuat dalam perdagangan luar negeri di 6,8600 per dolar usai turun lebih dari 0,7% pada hari sebelumnya. Sedangkan Yen Jepang berubah sedikit menjadi 111,000 lawan USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah juga dibuka ambruk pada level Rp14.711/USD. Posisi ini tercatat semakin terkapar dari posisi kemarin yang terparkir di level Rp14.655/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini dibuka terjun bebas ke posisi Rp14.710/USD untuk sulit menguat. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dibandingkan sesi penutupan kemarin di level Rp14.680/USD dengan kisaran pergerakan Rp14.710-Rp14.710/USD.
Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp14.710/USD untuk meneruskan tren negatif dengan tenggelam semakin dalam dibandingkan sebelumnya Rp14.685/USD. Rupiah terlihat tak berdaya dengan pergerakan harian Rp14.683 hingga Rp14.725/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp14.715/USD. Posisi ini masih terdepresiasi dari penutupan sebelumnya yang berakhir pada Rp14.690/USD.
Sementara seperti dilansir Reuters, Dolar berdiri kokoh terhadap beberapa mata uang utama lainnya, usai mendapatkan dorongan karena putaran terakhir ketegangan perdagangan AS-China menumpulkan selera risiko investor. Ditambah kelemahan mata uang negara-negara berkembang juga membantu mengangkat greenback.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama berdiri sedikit berubah pada posisi 94,721. Sebelumnya indeks sempat menyentuh sekitar 0,15% semalam, membukukan kenaikan pertama dalam lima hari.
Greenback, yang cenderung menarik penawaran safe haven pada saat gejolak pasar dan ketegangan politik, menarik gelombang dukungan terbaru karena investor bersiap untuk putaran berikutnya konflik perdagangan AS-China.
Euro turun 0,1% menjadi 1,1662 terhadap USD setelah kehilangan sekitar 0,3% dalam sesi sebelumnya. Sepanjang bulan ini, euro telah terpukul oleh kejatuhan lira Turki yang merosot hampir 3% terhadap dolar pada hari Kamis, kemarin.
Yuan China sekitar 0,1% lebih kuat dalam perdagangan luar negeri di 6,8600 per dolar usai turun lebih dari 0,7% pada hari sebelumnya. Sedangkan Yen Jepang berubah sedikit menjadi 111,000 lawan USD.
(akr)