BI Resmikan Gedung Kantor Perwakilan Bangka Belitung
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia meresmikan gedung baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat (31/8/2018) di Pangkal Pinang. Peresmian dilakukan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dan dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pejabat pemerintah dan lembaga daerah setempat.
Berdirinya gedung KPw BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baru menjadi wujud komitmen Bank Indonesia dalam menjalankan peran dan tugasnya di daerah secara lebih optimal melalui penyediaan fasilitas yang lebih mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
"Hal ini sejalan pula dengan perkembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Dody dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (31/8).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan untuk turut memajukan perekonomian daerah dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satunya dengan turut mendukung strategi mendorong pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan penerimaan devisa.
Dia menuturkan, sektor pariwisata Bangka Belitung sangat potensial, salah satunya Tanjung Kelayang di Pulau Belitung yang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional.
Pengembangan KEK Tanjung Kelayang direncanakan menjadi kawasan terintegrasi yang perlu didukung bersama dan disinergikan dengan kebijakan lainnya untuk semakin meningkatkan investasi dan kinerja sektor pariwisata di Bangka Belitung.
Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan II 2018 tercatat 4,51% (yoy). Pertumbuhan ekspor triwulan II 2018 tumbuh signifikan 10,79% (yoy) setelah sebelumnya kontraksi 2,35% (yoy), namun diikuti oleh impor yang meningkat tajam 87,79% (yoy), dari sebelumnya 52,80% (yoy).
"Pangsa ekspor terbesar adalah timah (81,27%), dan pertumbuhan ekspor meningkat seiring dengan perbaikan harga timah dunia dan realisasi ekspor timah yang di triwulan sebelumnya sempat tertahan karena belum selarasnya peraturan ekspor tambang yang baru," jelas dia.
Dari sisi inflasi, inflasi Bangka Belitung triwulan II 2018 terkendali di 2,55% yoy, lebih rendah dibanding inflasi nasional 3,12%.
Sebagai mitra strategis pemerintah daerah, KPw BI Bangka Belitung yang telah beroperasi 27 November 2014 hadir dengan menjalankan fungsi penuh yaitu pertama, advisory, komunikasi, dan koordinasi kebijakan; kedua, melakukan pengembangan ekonomi dan UMKM; ketiga, melakukan asesmen, statistik, survei, dan liason; dan keempat, operasional sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah.
Berdirinya gedung KPw BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baru menjadi wujud komitmen Bank Indonesia dalam menjalankan peran dan tugasnya di daerah secara lebih optimal melalui penyediaan fasilitas yang lebih mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
"Hal ini sejalan pula dengan perkembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Dody dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (31/8).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan untuk turut memajukan perekonomian daerah dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satunya dengan turut mendukung strategi mendorong pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan penerimaan devisa.
Dia menuturkan, sektor pariwisata Bangka Belitung sangat potensial, salah satunya Tanjung Kelayang di Pulau Belitung yang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional.
Pengembangan KEK Tanjung Kelayang direncanakan menjadi kawasan terintegrasi yang perlu didukung bersama dan disinergikan dengan kebijakan lainnya untuk semakin meningkatkan investasi dan kinerja sektor pariwisata di Bangka Belitung.
Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan II 2018 tercatat 4,51% (yoy). Pertumbuhan ekspor triwulan II 2018 tumbuh signifikan 10,79% (yoy) setelah sebelumnya kontraksi 2,35% (yoy), namun diikuti oleh impor yang meningkat tajam 87,79% (yoy), dari sebelumnya 52,80% (yoy).
"Pangsa ekspor terbesar adalah timah (81,27%), dan pertumbuhan ekspor meningkat seiring dengan perbaikan harga timah dunia dan realisasi ekspor timah yang di triwulan sebelumnya sempat tertahan karena belum selarasnya peraturan ekspor tambang yang baru," jelas dia.
Dari sisi inflasi, inflasi Bangka Belitung triwulan II 2018 terkendali di 2,55% yoy, lebih rendah dibanding inflasi nasional 3,12%.
Sebagai mitra strategis pemerintah daerah, KPw BI Bangka Belitung yang telah beroperasi 27 November 2014 hadir dengan menjalankan fungsi penuh yaitu pertama, advisory, komunikasi, dan koordinasi kebijakan; kedua, melakukan pengembangan ekonomi dan UMKM; ketiga, melakukan asesmen, statistik, survei, dan liason; dan keempat, operasional sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah.
(ven)