Gandeng Kookmin Bank Kembangkan IT, Bukopin Alokasikan Rp240 M
A
A
A
BANDUNG - Bank Bukopin berencana mengembangkan infrastruktur IT untuk peningkatan pelayanan dan ekspansi bisnis. Atas rencana tersebut, Bukopin bakal mengalokasikan belanja modal (Capek) sebesar Rp240 miliar pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengungkapkan, fokus pengembangan IT setelah Bukopin memutuskan bersinergi dengan Kookmin Bank asal Korea Selatan. Tim Bukopin bahkan telah melakukan kunjungan kerja selama satu minggu ke Korea Selatan.
“Kedepan akan ada sinergi yang kami kembangkan bersama. Salah satunya aplikasi mortgage financing. Karena Pookmin Bank bergerak di KPR. Mereka punya aplikasi yang sangat bagus di KPR. Satu hari bisa aprov,” kata dia usai hadir pada Investor Summit di Luxton Hotel, Kota Bandung, Selasa (4/9).
Saat ini, proses pengembangan IT masih berjalan. Pengembangan tersebut diharapkan menambah value Bukopin. Strategi yang akan dilakukan lebih pada kembangkan IT dan timeline proses supaya efisiensi Bank Bukopin semakin besar.
Untuk merealisasikannya, tahun ini manajemen menyiapkan anggaran hingga Rp240 miliar. Dana itu diambil dari right issue 2018 yang hingga kini telah terkumpul sekitar Rp1,6 triliun. Sedangkan sisanya, bakal dialokasikan untuk ekspansi bisnis lainnya.
Dia yakin, prospek bisnis berbasis IT cukup besar. Termasuk membidik tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan. Ada sekitar 45.000 tenaga kerja profesional. Mereka digaji di atas Rp20 juta per bulan. Bukopin bakal membidik pengelolaan dana tersebut menggandeng Kookmin Bank.
Kookmin merupakan perusahaan keuangan nomor 1 di Korea dari sisi jumlah nasabah atau sebanyak 60% dari total populasi Korea. Sementara kapitalisasi pasar perusahaan tersebut juga berada pada peringkat pertama di Korea yaitu sebesar USD19,7 miliar Total asset KB Financial Group mencapai USD413,1 miliar. Bank tersebut memiliki jaringan kantor yang tersebar di 1.055 titik, menjadikan Kookmin sebagai perusahaan dengan jaringan kantor terbanyak di Korea.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengungkapkan, fokus pengembangan IT setelah Bukopin memutuskan bersinergi dengan Kookmin Bank asal Korea Selatan. Tim Bukopin bahkan telah melakukan kunjungan kerja selama satu minggu ke Korea Selatan.
“Kedepan akan ada sinergi yang kami kembangkan bersama. Salah satunya aplikasi mortgage financing. Karena Pookmin Bank bergerak di KPR. Mereka punya aplikasi yang sangat bagus di KPR. Satu hari bisa aprov,” kata dia usai hadir pada Investor Summit di Luxton Hotel, Kota Bandung, Selasa (4/9).
Saat ini, proses pengembangan IT masih berjalan. Pengembangan tersebut diharapkan menambah value Bukopin. Strategi yang akan dilakukan lebih pada kembangkan IT dan timeline proses supaya efisiensi Bank Bukopin semakin besar.
Untuk merealisasikannya, tahun ini manajemen menyiapkan anggaran hingga Rp240 miliar. Dana itu diambil dari right issue 2018 yang hingga kini telah terkumpul sekitar Rp1,6 triliun. Sedangkan sisanya, bakal dialokasikan untuk ekspansi bisnis lainnya.
Dia yakin, prospek bisnis berbasis IT cukup besar. Termasuk membidik tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan. Ada sekitar 45.000 tenaga kerja profesional. Mereka digaji di atas Rp20 juta per bulan. Bukopin bakal membidik pengelolaan dana tersebut menggandeng Kookmin Bank.
Kookmin merupakan perusahaan keuangan nomor 1 di Korea dari sisi jumlah nasabah atau sebanyak 60% dari total populasi Korea. Sementara kapitalisasi pasar perusahaan tersebut juga berada pada peringkat pertama di Korea yaitu sebesar USD19,7 miliar Total asset KB Financial Group mencapai USD413,1 miliar. Bank tersebut memiliki jaringan kantor yang tersebar di 1.055 titik, menjadikan Kookmin sebagai perusahaan dengan jaringan kantor terbanyak di Korea.
(akr)