IHSG Jatuh 221,80 Poin, Bursa Asia Terseret Krisis Negara Berkembang
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (5/9/2018) ditutup jatuh hingga ke level 5.600-an. Indeks petang ini bearish 221,80 poin atau 3,76% menjadi 5.683,50.
Pagi tadi, indeks dibuka turun 36,52 poin atau 0,62% ke posisi 5.868,78. Rabu ini, IHSG diperdagangkan di 5.621,60-5.868,78. Faktor pelemahan rupiah menjadi sentimen yang membuat IHSG jatuh mendalam pada hari ini.
Seluruh indeks sektoral memerah, dengan rata-rata melemah lebih dari 3%. Sektor konsumer rontok 4,17% dan manufaktur anjlok 4,08%. Hanya perkebunan yang "membaik" dengan turun 2,53%.
Dari 525 saham yang diperdagangkan di bursa, 433 tertekan, 56 stabil dan hanya 36 yang menguat. Nilai transaksi saham Rp8,41 triliun dari 10,43 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp900,96 miliar, dimana aksi jual asing Rp3,33 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,43 triliun.
Krisis mata uang yang terjadi di pasar negara-negara berkembang menyeret pasar saham Asia ke zona negatif. Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,51% menjadi 22.580,83. Indeks Kospi Korea Selatan juga ditutup lebih rendah 1,03% pada tingkat 2.291,77, dengan saham Samsung Electronics merosot 2,2 persen.
Di Australia, ASX 200 melanjutkan tren penurunan hari ini dengan merosot 1% ditutup pada 6.230,4. Begitu pula pasar China, indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,33% pada pukul 15:05 waktu HK/SIN. Shanghai ditutup lebih rendah menjadi 2.704,34 setelah turun 1,68%, dan Shenzhen juga merugi 1,605% untuk mengakhiri perdagangan di posisi 1.442,25.
Pagi tadi, indeks dibuka turun 36,52 poin atau 0,62% ke posisi 5.868,78. Rabu ini, IHSG diperdagangkan di 5.621,60-5.868,78. Faktor pelemahan rupiah menjadi sentimen yang membuat IHSG jatuh mendalam pada hari ini.
Seluruh indeks sektoral memerah, dengan rata-rata melemah lebih dari 3%. Sektor konsumer rontok 4,17% dan manufaktur anjlok 4,08%. Hanya perkebunan yang "membaik" dengan turun 2,53%.
Dari 525 saham yang diperdagangkan di bursa, 433 tertekan, 56 stabil dan hanya 36 yang menguat. Nilai transaksi saham Rp8,41 triliun dari 10,43 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp900,96 miliar, dimana aksi jual asing Rp3,33 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,43 triliun.
Krisis mata uang yang terjadi di pasar negara-negara berkembang menyeret pasar saham Asia ke zona negatif. Melansir dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,51% menjadi 22.580,83. Indeks Kospi Korea Selatan juga ditutup lebih rendah 1,03% pada tingkat 2.291,77, dengan saham Samsung Electronics merosot 2,2 persen.
Di Australia, ASX 200 melanjutkan tren penurunan hari ini dengan merosot 1% ditutup pada 6.230,4. Begitu pula pasar China, indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,33% pada pukul 15:05 waktu HK/SIN. Shanghai ditutup lebih rendah menjadi 2.704,34 setelah turun 1,68%, dan Shenzhen juga merugi 1,605% untuk mengakhiri perdagangan di posisi 1.442,25.
(ven)