Harga Kedelai Dipastikan Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
Kamis, 06 September 2018 - 19:07 WIB
Harga Kedelai Dipastikan Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan, pelemahan rupiah tak berdampak pada kenaikan harga kedelai. Tentunya harga tempe pun diterangkan tidak akan mengalami kenaikan
“Nggak ah, apa ada kenaikan harga? Ada dua hal kenapa kita bikin kerja sama dengan AS, di satu sisi karena kenaikan nilai tukar mengakibatkan jatuhnya rupiah. Tetapi, di sisi lain, harga kedelainya karena dia terbatas marketnya dia (harga tahu tempe) turun,” kata Mendag Enggar di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Adanya ketegangan perang dagang yang terjadi di Amerika Serikat akhirnya juga membuat para importir berjanji tidak menaikkan harga kedelai. Sebab pembeli mereka adalah pedagang tahu dan tempe.
“Kan ini (Agustus) deflasi sudah jadi yang sensitif itu adalah harga beras. Jadi sekali lagi seperti di rakor lalu kita meminta pada Bulog untuk menyiapkan untuk melakukan operasi pasar (bila diperlukan),” terangnya.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara pengimpor kedelai dari Amerika Serikat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 saja Indonesia mengimpor hingga 6,9 juta ton kedelai.
Dimana sebanyak 2,6 juta ton berasal dari Amerika Serikat atau setara 37 persen. Selain kedelai, Indonesia juga mengimpor gandum sebanyak 1,1 juta ton dari Amerika Serikat per tahun.
“Nggak ah, apa ada kenaikan harga? Ada dua hal kenapa kita bikin kerja sama dengan AS, di satu sisi karena kenaikan nilai tukar mengakibatkan jatuhnya rupiah. Tetapi, di sisi lain, harga kedelainya karena dia terbatas marketnya dia (harga tahu tempe) turun,” kata Mendag Enggar di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Adanya ketegangan perang dagang yang terjadi di Amerika Serikat akhirnya juga membuat para importir berjanji tidak menaikkan harga kedelai. Sebab pembeli mereka adalah pedagang tahu dan tempe.
“Kan ini (Agustus) deflasi sudah jadi yang sensitif itu adalah harga beras. Jadi sekali lagi seperti di rakor lalu kita meminta pada Bulog untuk menyiapkan untuk melakukan operasi pasar (bila diperlukan),” terangnya.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara pengimpor kedelai dari Amerika Serikat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 saja Indonesia mengimpor hingga 6,9 juta ton kedelai.
Dimana sebanyak 2,6 juta ton berasal dari Amerika Serikat atau setara 37 persen. Selain kedelai, Indonesia juga mengimpor gandum sebanyak 1,1 juta ton dari Amerika Serikat per tahun.
(akr)
