MARK Tetap Optimistis dengan Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
Jum'at, 07 September 2018 - 19:05 WIB
MARK Tetap Optimistis dengan Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
A
A
A
JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) tetap optimistis dapat memenuhi target kinerja yang ditetapkan meskipun rupiah terus terdepresiasi dan menyentuh level Rp14.891 per USD.
Presiden Direktur MARK Ridwan menyatakan, bahwa kinerja perseroan tetap pada pertumbuhan yang ditetapkan meskipun volatilitas rupiah cukup tajam dalam beberapa bulan terakhir.
"Meskipun sebagian besar komponen biaya berdenominasi dolar AS, penjualan kami mayoritas untuk pasar ekspor. Sehingga kami malah mendapat berkah dari hal ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Ridwan menjelaskan, perseroan saat ini memiliki struktur biaya produksi dengan komponen impor yang tinggi, dengan kisaran sekitar 50% dari total biaya untuk bahan baku.
"Pergerakan nilai tukar rupiah relatif terjaga karena sudah ada kontrak pasokan untuk periode tertentu. Namun demikian, dengan penjualan komposisi ekspor lebih dari 90%, perseroan mendapat berkah dari selisih kurs yang diterima," katanya.
Perseroan, lanjut Ridwan, mengalami natural hedging atas perbedaan selisih kurs ini, sehingga membuat tetap dapat menjaga struktur biaya yang rendah.
"Untuk itu kami juga dapat memastikan target 2018 akan tetap tercapai sesuai dengan rencana," pungkas Ridwan.
Adapun MARK sebagai produsen utama cetakan sarung tangan karet, menargetkan pencapaian kinerja tahun 2018 dengan pendapatan sebesar Rp310,5 miliar dan target laba bersih setelah pajak sebesar Rp72 miliar.
Hingga 30 Juni 2018, perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp155,45 miliar, atau 50,1% dari target. Sementara, pencapaian laba bersih hingga semester pertama tahun 2018 sebesar Rp36,54 miliar atau 50,1% dari target laba bersih tahun 2018.
Presiden Direktur MARK Ridwan menyatakan, bahwa kinerja perseroan tetap pada pertumbuhan yang ditetapkan meskipun volatilitas rupiah cukup tajam dalam beberapa bulan terakhir.
"Meskipun sebagian besar komponen biaya berdenominasi dolar AS, penjualan kami mayoritas untuk pasar ekspor. Sehingga kami malah mendapat berkah dari hal ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Ridwan menjelaskan, perseroan saat ini memiliki struktur biaya produksi dengan komponen impor yang tinggi, dengan kisaran sekitar 50% dari total biaya untuk bahan baku.
"Pergerakan nilai tukar rupiah relatif terjaga karena sudah ada kontrak pasokan untuk periode tertentu. Namun demikian, dengan penjualan komposisi ekspor lebih dari 90%, perseroan mendapat berkah dari selisih kurs yang diterima," katanya.
Perseroan, lanjut Ridwan, mengalami natural hedging atas perbedaan selisih kurs ini, sehingga membuat tetap dapat menjaga struktur biaya yang rendah.
"Untuk itu kami juga dapat memastikan target 2018 akan tetap tercapai sesuai dengan rencana," pungkas Ridwan.
Adapun MARK sebagai produsen utama cetakan sarung tangan karet, menargetkan pencapaian kinerja tahun 2018 dengan pendapatan sebesar Rp310,5 miliar dan target laba bersih setelah pajak sebesar Rp72 miliar.
Hingga 30 Juni 2018, perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp155,45 miliar, atau 50,1% dari target. Sementara, pencapaian laba bersih hingga semester pertama tahun 2018 sebesar Rp36,54 miliar atau 50,1% dari target laba bersih tahun 2018.
(ven)
