Kenaikan Dolar Pengaruhi Harga Kedelai, Produsen Tahu Tempe Terbebani
A
A
A
BAUBAU - Kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berpengaruh terhadap kenaikan harga kedelai, yang selama ini diimpor dari luar negeri. Naiknya harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe, membebani produsen di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Sutarno, pemilik pabrik tahu dan tempe di Kota Baubau, terpaksa mengurangi ukuran tahu dan tempe agar tidak merugi atas kenaikan harga kedelai. Sehingga ia bisa mempertahankan harga tahu dan tempe di pasaran.
"Biasanya ukuran tempe yang dijual 15 cm, kini dikurangi jadi 12 atau 11 cm. Dengan cara ini, kami bisa menekan biaya produksi dan pelanggan juga bisa tetap menikmati tempe," ujarnya kepada iNews TV, Sabtu (8/9/2018).
Menurut Sutarno, sebelum Idul Adha, harga bahan baku kedelai masih Rp9.000 per kilogram. Sejak kenaikan harga dolar AS dan berpengaruh terhadap kenaikan harga kedelai, sekarang harganya meningkat menjadi Rp11.000 per kilogram.
Para produsen tempe dan tahu di Kota Baubau berharap, nilai tukar dolar AS segera normal. Sehingga bahan baku tempe dan tahu yang selama ini bergantung dari impor seperti Amerika Serikat dan Brazil juga bisa turun. Sehingga para pelaku usaha tidak terbebani dengan kenaikan harga kedelai.
Sutarno, pemilik pabrik tahu dan tempe di Kota Baubau, terpaksa mengurangi ukuran tahu dan tempe agar tidak merugi atas kenaikan harga kedelai. Sehingga ia bisa mempertahankan harga tahu dan tempe di pasaran.
"Biasanya ukuran tempe yang dijual 15 cm, kini dikurangi jadi 12 atau 11 cm. Dengan cara ini, kami bisa menekan biaya produksi dan pelanggan juga bisa tetap menikmati tempe," ujarnya kepada iNews TV, Sabtu (8/9/2018).
Menurut Sutarno, sebelum Idul Adha, harga bahan baku kedelai masih Rp9.000 per kilogram. Sejak kenaikan harga dolar AS dan berpengaruh terhadap kenaikan harga kedelai, sekarang harganya meningkat menjadi Rp11.000 per kilogram.
Para produsen tempe dan tahu di Kota Baubau berharap, nilai tukar dolar AS segera normal. Sehingga bahan baku tempe dan tahu yang selama ini bergantung dari impor seperti Amerika Serikat dan Brazil juga bisa turun. Sehingga para pelaku usaha tidak terbebani dengan kenaikan harga kedelai.
(ven)