WIKA dan Perusahaan Korea Sepakati Proyek Pengembangan PLTA Peusangan-4

Senin, 10 September 2018 - 21:35 WIB
WIKA dan Perusahaan Korea Sepakati Proyek Pengembangan PLTA Peusangan-4
WIKA dan Perusahaan Korea Sepakati Proyek Pengembangan PLTA Peusangan-4
A A A
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama Hyundai Engineering & Construction Co.Ltd (HDCE) dan Korea South-East Power Corporation (KOEN) menyepakati kerjasama investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan-4 120 MW (Peaker) di Aceh pada acara Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018, Seoul, Senin (10/9/2018).

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama yang ditandayangani Direktur WIKA Novel Arsyad, Senior Vice President HDCE Oh-hyuk Kwon dan Executive Vice President KOEN Hak-bin Kim dan turut disaksikan Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi Korea Ungyu Park, Menteri Perindustrian Indonesia Airlangga Hartarto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Thomas Trikasih Lembong bersama Ketua Kadin Korea Yongman Park dan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani.

Novel Arsyad mengatakan, setelah penandatanganan kontrak kerjasama tersebut, para pihak bersepakat mengakuisisi PT Ingako Energy sebagai perusahaan yang telah mendapatkan Izin Prinsip dan Izin Lokasi untuk pengembangan PLTA Peusangan-4.
Porsi kepemilikian WIKA pada PT Ingako Energy sendiri ditargetkan sebesar 25%, sementara itu, 30% saham akan dimiliki oleh HDCE, 25% dimiliki oleh KOEN dan 20% sisanya menjadi milik IGIS Asset Management.

Keputusan untuk mengakuisisi PT Ingako Energy telah melalui feasibility study yang dilakukan WIKA. Masuknya WIKA sebagai investor dalam pengembangan PLTA-4 Peusangan ini merupakan salah satu strategi WIKA yang tertuang dalam roadmap Perseroan 2018-2023.

"Kami yakin Ingako akan mampu memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh PLN yang akan menyerap tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTA-4 Peusangan. Dengan demikian, penandatanganan kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi WIKA dan investor lainnya," jelas Novel dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Senin (10/9/2018).

Posisi WIKA semakin strategis sejalan dengan perannya sebagai investor, kontraktor dan pada proses operasi dan pemeliharaan PLTA-4 Peusangan. Selaku kontraktor, WIKA akan bekerjasama dengan HDCE untuk mengembangkan PLTA-4 Peusangan untuk lingkup pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) selama 60 bulan dengan nilai kontrak mencapai USD361 juta.

"Hyundai (HDCE) sudah lebih dulu melakukan kegiatan konstruksi pada PLTA Peusangan 1 dan 2. Mereka kuat dari segi pengalaman dan finansial. WIKA akan memanfaatkan kesempatan ini untuk transfer knowledge agar bisa menambah kompetensi kita di bidang pembangunan pembangkit listrik," ujar Novel

Setelah konstruksi selesai dilaksanakan, WIKA bekerjasama dengan KOEN untuk operasi dan maintanance selama 30 tahun. Dengan beroperasinya PLTA-4 Peusangan, diharapkan dapat memberikan recurring income dan meningkatkan keuntungan Perseroan.

PLTA Peusangan-4 terletak di bagian tengah pegunungan atau di arah barat Danau Laut Tawar, berdekatan dengan Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. PLTA Peusangan-4 merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam program percepatan proyek (Prioritas) PLN dan juga masuk dalam daftar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2018-2027 dari yang semula berkekuatan 83 MW (RUPTL 2017-2026) mengalami peningkatan menjadi 120 MW (Peaker).

Beroperasinya PLTA Peusangan nanti diharapkan dapat menjadi solusi terhadap keterbatasan sumber tenaga listrik dan meningkatkan stabilitas beban puncak listrik pada sistem kelistrikan Aceh-Sumatra Utara.

Investasi pada PLTA-4 Peusangan akan menambah portofolio Perseroan di bidang investasi pada sektor ketenagalistrikan. Saat ini, investasi WIKA pada sektor ketenagalistrikan telah diisi oleh PLTD Bali 50MW, PLTG Borang 60MW, PLTMG Rengat 20MW, dan PLTMG Rawa Minyak 25MW.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9073 seconds (0.1#10.140)