Intip Pembangunan dan Peluang Ekonomi Bisnis di Sulut
A
A
A
MANADO - Pameran pembangunan dan promosi Sulawesi Utara (Sulut Fair) dalam memperingati HUT ke-54 Provinsi Sulut di Kayuwatu, Manado telah dibuka. Ajang tahunan ini, bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk melihat perkembangan seluruh kabupaten dan kota di Sulut termasuk memperoleh informasi tentang peluang ekonomi dan bisnis.
"Ini merupakan kesempatan bagi yang ingin melihat potensi dan perkembangan daerah Sulawesi Utara yang tersebar seluruh kabupaten dan kota. Apalagi banyak hal menarik yang bisa dilihat di setiap stand, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Ditampilkan juga aneka produk, termasuk komoditi unggulan, potensi daerah, lokasi wisata dan hasil pembangunan lainnya," ujar Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Lebih lanjut, Ia menerangkan pergerakan ekonomi Sulut terus meningkat hingga Pemprov Sulut diganjar penghargaan bergengsi oleh pemerintah pusat sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik se Kawasan Sulawesi. Penghargaan ini diraih karena Sulut dinilai berhasil mengendalikan inflasi dengan baik sehingga menjaga stabilitas harga," ungkapnya.
Selain itu meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sulut hingga mencapai 6,23% atau diatas rata-rata nasional itu juga didukung sektor pariwisata. Terbukti, jumlah wisman yang berkunjung ke Sulut secara akumulatif sampai dengan Juli 2018 mencapai 71 ribu orang. Angka tersebut meningkat dibanding periode yang sama 2017 yaitu 41,487 orang.
Karenanya, Olly mengaku optimistis pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisman ke Sulut dapat mencapai 200 ribu orang. "Tahun depan ditargetkan sebanyak 200 ribu wisatawan asing datang ke Sulut," sambungnya.
Terkait pelaksanaan pameran pembangunan, selain stand pemerintah 15 kabupaten/kota, pameran juga diikuti TNI/Polri, instansi vertikal BUMN/BUMD, perbankan dan swasta, serta UMKM. Setiap peserta pameran berupaya menarik perhatian pengunjung dengan menampilkan seluruh produk dan terobosan unggulannya. Pembukaan pameran turut dihadiri Ketua TP-PKK Sulut, Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekdaprov Edwin Silangen, Ketua Panitia HUT Provinsi Sulut, Edison Humiang serta para pejabat Pemprov Sulut.
"Ini merupakan kesempatan bagi yang ingin melihat potensi dan perkembangan daerah Sulawesi Utara yang tersebar seluruh kabupaten dan kota. Apalagi banyak hal menarik yang bisa dilihat di setiap stand, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Ditampilkan juga aneka produk, termasuk komoditi unggulan, potensi daerah, lokasi wisata dan hasil pembangunan lainnya," ujar Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Lebih lanjut, Ia menerangkan pergerakan ekonomi Sulut terus meningkat hingga Pemprov Sulut diganjar penghargaan bergengsi oleh pemerintah pusat sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik se Kawasan Sulawesi. Penghargaan ini diraih karena Sulut dinilai berhasil mengendalikan inflasi dengan baik sehingga menjaga stabilitas harga," ungkapnya.
Selain itu meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sulut hingga mencapai 6,23% atau diatas rata-rata nasional itu juga didukung sektor pariwisata. Terbukti, jumlah wisman yang berkunjung ke Sulut secara akumulatif sampai dengan Juli 2018 mencapai 71 ribu orang. Angka tersebut meningkat dibanding periode yang sama 2017 yaitu 41,487 orang.
Karenanya, Olly mengaku optimistis pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisman ke Sulut dapat mencapai 200 ribu orang. "Tahun depan ditargetkan sebanyak 200 ribu wisatawan asing datang ke Sulut," sambungnya.
Terkait pelaksanaan pameran pembangunan, selain stand pemerintah 15 kabupaten/kota, pameran juga diikuti TNI/Polri, instansi vertikal BUMN/BUMD, perbankan dan swasta, serta UMKM. Setiap peserta pameran berupaya menarik perhatian pengunjung dengan menampilkan seluruh produk dan terobosan unggulannya. Pembukaan pameran turut dihadiri Ketua TP-PKK Sulut, Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Sekdaprov Edwin Silangen, Ketua Panitia HUT Provinsi Sulut, Edison Humiang serta para pejabat Pemprov Sulut.
(akr)