Ekonomi Tumbuh, Sulsel Berhasil Raup Investasi Rp3,8 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi yang memiliki catatan pertumbuhan ekonomi yang baik. Bahkan Sulawesi Selatan selalu mencatatkan pertumbuhan progresif dan selalu berada ada di atas pertumbuhan ekonomi nasional . Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan, sejak tahun 2018, Sulawesi Selatan terus mempertahankan posisi sebagai provinsi dengan pertumbuhan PDB tertinggi di Indonesia.
Namun demikian, pandemi Covid-19 turut memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap ekonomi global termasuk provinsi tersebut. Hal itu terlihat sejak awal masa pandemi khususnya di Kuartal I dan II 2020 dimana situasi ekonomi Sulawesi Selatan mengalami kontraksi cukup dalam ketika resiliensi tinggi karena dengan demand pangan yang selalu tersedia.
"Dengan memanfaatkan sektor-sektor unggulan khususnya sektor-sektor pertanian dan perikanan, Sulawesi Selatan mampu tumbuh lebih cepat secara nasional, yaitu dari peringkat 22 dari 34 provinsi menjadi peringkat 7 pada kuartal III-2020," ujar Nurdin dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (22/12/2020).
Nurdin menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal III-2020 tumbuh 8,18 persen dibandingkan kuartal II-2020. Pada kuartal III, ekonomi Sulawesi Selatan mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp133,2 triliun. "Tentu saya berharap untuk kuartal IV-2020 bisa semakin akseleratif pertumbuhannya sehingga Sulawesi Selatan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi khususnya di kawasan Indonesia Timur," kata dia.
Selain itu, Nurdin juga menjelaskan bahwa realisasi investasi Sulawesi Selatan pada kuartal III-2029 terus mengalami peningkatan, dimana realisasi investasi pada kuartal III-2020 sebesar Rp3,8 triliun atau naik sekitar 2,7 persen dari kuartal II-2020. Menurutnya, hal ini didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan yang terus melakukan pengawalan investasi serta memfasilitasi berbagai tambahan hambatan yang dihadapi perusahaan melalui forum diskusi dengan berbagai pelaku usaha.
"Untuk aktivitas investasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi di akhir tahun 2020, kondisi ini dipengaruhi oleh aktivitas korporasi dalam mengantisipasi kenaikan permintaan di akhir tahun. Nah, perbaikan convindent level investor ini juga tercermin dari hasil survei kegiatan izin usaha di Indonesia yang mengindikasikan perbaikan kinerja di dunia usaha," ucapnya.
Namun demikian, pandemi Covid-19 turut memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap ekonomi global termasuk provinsi tersebut. Hal itu terlihat sejak awal masa pandemi khususnya di Kuartal I dan II 2020 dimana situasi ekonomi Sulawesi Selatan mengalami kontraksi cukup dalam ketika resiliensi tinggi karena dengan demand pangan yang selalu tersedia.
"Dengan memanfaatkan sektor-sektor unggulan khususnya sektor-sektor pertanian dan perikanan, Sulawesi Selatan mampu tumbuh lebih cepat secara nasional, yaitu dari peringkat 22 dari 34 provinsi menjadi peringkat 7 pada kuartal III-2020," ujar Nurdin dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga
Nurdin menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal III-2020 tumbuh 8,18 persen dibandingkan kuartal II-2020. Pada kuartal III, ekonomi Sulawesi Selatan mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp133,2 triliun. "Tentu saya berharap untuk kuartal IV-2020 bisa semakin akseleratif pertumbuhannya sehingga Sulawesi Selatan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi khususnya di kawasan Indonesia Timur," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, Nurdin juga menjelaskan bahwa realisasi investasi Sulawesi Selatan pada kuartal III-2029 terus mengalami peningkatan, dimana realisasi investasi pada kuartal III-2020 sebesar Rp3,8 triliun atau naik sekitar 2,7 persen dari kuartal II-2020. Menurutnya, hal ini didukung oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan yang terus melakukan pengawalan investasi serta memfasilitasi berbagai tambahan hambatan yang dihadapi perusahaan melalui forum diskusi dengan berbagai pelaku usaha.
"Untuk aktivitas investasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi di akhir tahun 2020, kondisi ini dipengaruhi oleh aktivitas korporasi dalam mengantisipasi kenaikan permintaan di akhir tahun. Nah, perbaikan convindent level investor ini juga tercermin dari hasil survei kegiatan izin usaha di Indonesia yang mengindikasikan perbaikan kinerja di dunia usaha," ucapnya.
(nng)