Penguatan Kurs Rupiah di Awal Pekan Diprediksi Tertahan
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah mulai menunjukan adanya pembalikan arah menguat yang dibarengi dengan sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Namun demikian, adanya rilis kenaikan penjualan ritel Amerika Serikat (AS) berpeluang menguatkan USD yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan dari rupiah di pekan depan.
"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan kenaikan rupiah," ujar ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada pada rentang support Rp14.812/USD dan resisten Rp14.772/USD. Sementara, pergerakan USD yang terlihat berkurang sepanjang perdagangan di pekan kemarin dan diikuti adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri berimbas pada kembali terapresiasinya laju rupiah.
Adapun nilai tukar rupiah terapresiasi 0,14% dari sebelumnya turun 0,65%. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp14.888/USD. "Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp14.780/USD atau di bawah sebelumnya di angka Rp14.725," pungkasnya.
"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan kenaikan rupiah," ujar ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada SINDOnews di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada pada rentang support Rp14.812/USD dan resisten Rp14.772/USD. Sementara, pergerakan USD yang terlihat berkurang sepanjang perdagangan di pekan kemarin dan diikuti adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri berimbas pada kembali terapresiasinya laju rupiah.
Adapun nilai tukar rupiah terapresiasi 0,14% dari sebelumnya turun 0,65%. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp14.888/USD. "Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp14.780/USD atau di bawah sebelumnya di angka Rp14.725," pungkasnya.
(akr)