Mentan Amran Resmikan Enam Politeknik Pertanian
A
A
A
BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali melakukan terobosan dalam mempercepat pembangunan pertanian berbasis teknologi dan generasi muda pertanian yang unggul dan inovatif. Terobosan tersebut melalui transformasi lembaga pendidikan dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
Mentan Amran menekankan pembangunan Polbangtan tidak hanya sekedar dijadikan simbol, namun harus menjadi wadah yang mampu menciptakan generasi muda pertanian yang inovatif dan menjadi pelaku usaha. Bahkan sebagai wadah lahirnya berbagai teknologi pertanian baru yang modern dalam meningkatkan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani. Sebab, tanpa teknologi, sektor pertanian tidak mungkin bisa maju dan bersaing dengan pertanian negara lain.
"Kami mimpikan Indonesia khususnya sektor pertanian tidak lagi impor alat mesin pertanian. Kita harus produksi sendiri. Saya minta rancang model alat mesin pertanian modern. Saya juga wajibkan seluruh profesor riset mengajar di Polbangtan agar menghasilkan generasi muda pertanian yang unggul dan bisa menghasilkan temuan teknologi pertanian yang baru," ujar Amran pada peluncuran enam Polbangtan se- Indonesia yang secara simbolis dilakukan di Polbangtan Bogor, Selasa (18/9/2018).
Karenanya, Amran meminta agar Polbangtan harus bersinergi dengan Badan Litbang Pertanian dan berbagai lembaga riset baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan Polbangtan didorong melakukan studi banding ke politeknik terbaik di dunia.
"Jika ingin wajah pertanian berubah, kita mulai dari Polbangtan ini. Polbangtan harus bersinergi dengan balitbangtan. Polbangtan harus bisa menghasilkan teknologi," tegasnya.
Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan dan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono menjelaskan, peluncuran Polbangtan merupakan momentum bersejarah bagi dunia pendidikan pertanian. Enam Polbangtan telah terbentuk dari hasil transformasi STPP, meliputi Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta Magelang (YOMA), Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa dan Polbangtan Manokwari.
"Transformasi STPP menjadi Polbangtan tidak sekadar perubahan nama, namun lebih dari itu adalah bagaimana mengelola Polbangtan ini menjadi perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan kompeten. Juga dapat menjawab tantangan menciptakan inovasi teknologi dan segala informasi terkini harus dengan mudah diakses dan diterapkan sehingga generasi muda akan tertarik dunia pertanian," jelas Momon.
Dengan begitu, lanjutnya, lulusan Polbangtan nantinya diharapkan tidak hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja pertanian. Namun lebih penting lagi dapat menjadi wirausahawan bidang pertanian.
Dirut Bulog Budi Waseso yang hadir dalam acara tersebut menilai gebrakan Mentan dalam memajukan pembangunan pertanian luar biasa. "Saya bangga dengan menteri pertanian karena berjuang luar biasa. Hari ini meresmikan menentukan indonesia ke depan berdaulat pangan. Ke depan kita akan ekspor pangan," ujar pria yang akrab disapa Buwas tersebut.
Dia menambahkan, sebenarnya saat ini pun Indonesia sudah surplus pangan. Namun, masih ada orang yang justru menenggelamkan capaian ini dengan terus melakukan impor.
Buwas pun yakin ke depan pertanian Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. "Saya punya keyakinan, pertanian Indonesia akan benar-benar menunjukkan giginya ke depan. Saya berharap dengan Polbangtan, produk pangan kita ke depan akan makin jaya," ungkapnya.
Perlu diketahu, di tahun pertama penerimaan mahasiswa baru, Polbangtan membuka 13 Program Studi yaitu Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Mekanisasi Pertanian, Kesehatan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Agribisnis Peternakan, Teknologi Pakan Ternak, Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Benih, Budidaya Tanaman Hortikultura dan Budidaya Ternak.
DI sela acara ini pun dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Kerja sama dilakukan dalam berbagai kegiatan, utamanya untuk penyelenggaraan Teaching Factory dan pemagangan/pelatihan dalam penyelenggaraan pendidikan. Perusahaan yang dilibatkan antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk; PT Samporna Agro Tbk; PT Charoen Phokphan; PT Japfa Comfeed; PT East West Seed; dan PT Sabila Farm.
Mentan Amran menekankan pembangunan Polbangtan tidak hanya sekedar dijadikan simbol, namun harus menjadi wadah yang mampu menciptakan generasi muda pertanian yang inovatif dan menjadi pelaku usaha. Bahkan sebagai wadah lahirnya berbagai teknologi pertanian baru yang modern dalam meningkatkan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani. Sebab, tanpa teknologi, sektor pertanian tidak mungkin bisa maju dan bersaing dengan pertanian negara lain.
"Kami mimpikan Indonesia khususnya sektor pertanian tidak lagi impor alat mesin pertanian. Kita harus produksi sendiri. Saya minta rancang model alat mesin pertanian modern. Saya juga wajibkan seluruh profesor riset mengajar di Polbangtan agar menghasilkan generasi muda pertanian yang unggul dan bisa menghasilkan temuan teknologi pertanian yang baru," ujar Amran pada peluncuran enam Polbangtan se- Indonesia yang secara simbolis dilakukan di Polbangtan Bogor, Selasa (18/9/2018).
Karenanya, Amran meminta agar Polbangtan harus bersinergi dengan Badan Litbang Pertanian dan berbagai lembaga riset baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan Polbangtan didorong melakukan studi banding ke politeknik terbaik di dunia.
"Jika ingin wajah pertanian berubah, kita mulai dari Polbangtan ini. Polbangtan harus bersinergi dengan balitbangtan. Polbangtan harus bisa menghasilkan teknologi," tegasnya.
Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan dan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono menjelaskan, peluncuran Polbangtan merupakan momentum bersejarah bagi dunia pendidikan pertanian. Enam Polbangtan telah terbentuk dari hasil transformasi STPP, meliputi Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta Magelang (YOMA), Polbangtan Malang, Polbangtan Gowa dan Polbangtan Manokwari.
"Transformasi STPP menjadi Polbangtan tidak sekadar perubahan nama, namun lebih dari itu adalah bagaimana mengelola Polbangtan ini menjadi perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan kompeten. Juga dapat menjawab tantangan menciptakan inovasi teknologi dan segala informasi terkini harus dengan mudah diakses dan diterapkan sehingga generasi muda akan tertarik dunia pertanian," jelas Momon.
Dengan begitu, lanjutnya, lulusan Polbangtan nantinya diharapkan tidak hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja pertanian. Namun lebih penting lagi dapat menjadi wirausahawan bidang pertanian.
Dirut Bulog Budi Waseso yang hadir dalam acara tersebut menilai gebrakan Mentan dalam memajukan pembangunan pertanian luar biasa. "Saya bangga dengan menteri pertanian karena berjuang luar biasa. Hari ini meresmikan menentukan indonesia ke depan berdaulat pangan. Ke depan kita akan ekspor pangan," ujar pria yang akrab disapa Buwas tersebut.
Dia menambahkan, sebenarnya saat ini pun Indonesia sudah surplus pangan. Namun, masih ada orang yang justru menenggelamkan capaian ini dengan terus melakukan impor.
Buwas pun yakin ke depan pertanian Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. "Saya punya keyakinan, pertanian Indonesia akan benar-benar menunjukkan giginya ke depan. Saya berharap dengan Polbangtan, produk pangan kita ke depan akan makin jaya," ungkapnya.
Perlu diketahu, di tahun pertama penerimaan mahasiswa baru, Polbangtan membuka 13 Program Studi yaitu Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Penyuluhan Perkebunan Presisi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Mekanisasi Pertanian, Kesehatan Hewan, Agribisnis Hortikultura, Agribisnis Peternakan, Teknologi Pakan Ternak, Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Benih, Budidaya Tanaman Hortikultura dan Budidaya Ternak.
DI sela acara ini pun dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Kerja sama dilakukan dalam berbagai kegiatan, utamanya untuk penyelenggaraan Teaching Factory dan pemagangan/pelatihan dalam penyelenggaraan pendidikan. Perusahaan yang dilibatkan antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk; PT Samporna Agro Tbk; PT Charoen Phokphan; PT Japfa Comfeed; PT East West Seed; dan PT Sabila Farm.
(fjo)