IHSG Berakhir Menghijau di Tengah Kejatuhan Bursa Utama Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (27/9/2018) berakhir menghijau untuk melengkapi tren kenaikan sepanjang hari ini menjelang akhir pekan. IHSG berakhir menguat 55,94 poin atau 0,95% ke level 5.929,22 saat mayoritas bursa Asia jatuh tak berdaya.
IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi tercatat meningkat 39,882 poin atau 0,679% menjadi 5.913,15 ketika pada sesi pagi dibuka juga melompat tinggi ke level 5.892,64 poin usai memperoleh tambahan 19,370 poin setara 0,330% atau membaik dari sebelumnya, yang bertengger di 5.873,27 dalam penutupan, Rabu (26/9).
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,33 triliun dengan 10,60 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp171,54 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,20 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,03 triliun. Tercatat sebesar 189 saham menguat, 183 melemah dan 137 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp1.825 menjadi Rp74.575, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) bertambah Rp1.725 menjadi Rp14.075 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melonjak Rp75 ke posisi Rp7.400.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) turun Rp200 di posisi Rp4.130, PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp75 menjadi Rp7.275 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) lebih rendah Rp100 menjadi Rp4.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, sebagian besar pasar saham Asia berada di zona negatif pada perdagangan, Kamis usai Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengomentari seputar inflasi. Pernyataan tersebut setelah Bank Sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate.
Indeks Nikkei Jepang mengakhiri sesi perdagangan lebih rendah sebesar 0,99% pada posisi 23.796,74, dengan sebagian besar sektor ditutup lebih rendah. Bursa Australia, ASX 200 tergelincir 0,18% hingga ditutup pada level 6.181,2 dengan saham Commonwealth Bank of Australia lebih rendah 0,14%.
Selanjutnya pada daratan China, indeks Hang Seng di Hong Kong mencatatkan kinerja negatif hingga sesi sore perdagangan usai kehilangan 101.20 poin atau 0,36% ke level 27.715,67. Tren pelemahan juga terlihat pada komposit Shanghai turun 0,54% menjadi 2.791,78 sementara komposit Shenzhen ambruk 1,26% ke posisi 1.429,61.
Indeks Kospi di Korea Selatan melawan tren kejatuhan secara keseluruhan usai ditutup lebih tinggi 0,7% pada level 2,355.43. Kemerosotan indeks Korsel terdongkrak lonjakan saham perusahaan raksasa seperti Samsung Electronics naik 0,21%.
IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi tercatat meningkat 39,882 poin atau 0,679% menjadi 5.913,15 ketika pada sesi pagi dibuka juga melompat tinggi ke level 5.892,64 poin usai memperoleh tambahan 19,370 poin setara 0,330% atau membaik dari sebelumnya, yang bertengger di 5.873,27 dalam penutupan, Rabu (26/9).
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,33 triliun dengan 10,60 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp171,54 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,20 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,03 triliun. Tercatat sebesar 189 saham menguat, 183 melemah dan 137 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp1.825 menjadi Rp74.575, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) bertambah Rp1.725 menjadi Rp14.075 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melonjak Rp75 ke posisi Rp7.400.
Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) turun Rp200 di posisi Rp4.130, PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp75 menjadi Rp7.275 serta PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) lebih rendah Rp100 menjadi Rp4.600.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, sebagian besar pasar saham Asia berada di zona negatif pada perdagangan, Kamis usai Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengomentari seputar inflasi. Pernyataan tersebut setelah Bank Sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias Fed rate.
Indeks Nikkei Jepang mengakhiri sesi perdagangan lebih rendah sebesar 0,99% pada posisi 23.796,74, dengan sebagian besar sektor ditutup lebih rendah. Bursa Australia, ASX 200 tergelincir 0,18% hingga ditutup pada level 6.181,2 dengan saham Commonwealth Bank of Australia lebih rendah 0,14%.
Selanjutnya pada daratan China, indeks Hang Seng di Hong Kong mencatatkan kinerja negatif hingga sesi sore perdagangan usai kehilangan 101.20 poin atau 0,36% ke level 27.715,67. Tren pelemahan juga terlihat pada komposit Shanghai turun 0,54% menjadi 2.791,78 sementara komposit Shenzhen ambruk 1,26% ke posisi 1.429,61.
Indeks Kospi di Korea Selatan melawan tren kejatuhan secara keseluruhan usai ditutup lebih tinggi 0,7% pada level 2,355.43. Kemerosotan indeks Korsel terdongkrak lonjakan saham perusahaan raksasa seperti Samsung Electronics naik 0,21%.
(akr)