Menuju Indonesia Bersih, Bebas dari Sampah

Jum'at, 28 September 2018 - 03:02 WIB
Menuju Indonesia Bersih, Bebas dari Sampah
Menuju Indonesia Bersih, Bebas dari Sampah
A A A
JAKARTA - Tanggal 28 September ditetapkan sebagai Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD), yang dirayakan setiap tahun oleh semua negara anggota PBB, termasuk Indonesia.

Dalam rangkaian HHD dan HKD 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) didukung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan semua Kementerian serta Lembaga menyelenggarakan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) mulai 28 September hingga 3 Oktober 2018 secara serentak di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian PUPR Dodi Krispratmadi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk membersihkan sampah di tempat-tempat publik termasuk pada bahan air dan pantai oleh seluruh elemen masyarakat.

"Puncak peringatan di Kota Palu bergabung dengan peringatan hari perumahan nasional. Tiga event disatukan, lokasi hari puncak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kawatuna," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Acara puncak di TPA Kawatuna rencananya dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Selain memberi sambutan, Menteri Basuki juga akan memberikan penghargaan terhadap komunitas peduli lingkungan, khususnya masyarakat peduli sungai dan peduli sanitasi.

Dipilihnya TPA Kawatuna sebagai pusat kegiatan, sejalan dengan tema yakni Pengelolaan Persampahan Kota. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pemerintah Daerah untuk mecari solusi terhadap isu terkait pengelolaan sampah, diantaranya pengoperasian TPA, sumber daya manusia dan kurang menariknya bidang persampahan.

"Di TPA Kota Palu ada kegiatan pencanangan selama 8 bulan dan nanti ada kegiatan penghargaan ke stakeholder yang aktif dalam kelola sampah," kata Dodi. Ia berharap pengelolaan sampah akan berdampak positif pada aspek pariwisata, ekonomi dan kesehatan.

Harapan dari peringatan HHD dan HKD 2018 ini agar masyarakat melakukan proses pemilahan sampah dari sumbernya sehingga dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis.

"Kemudian, pemerintah lebih memprioritaskan pengelolaan sampah dalam penganggaran, termasuk inovasi teknologi. Selain itu, Pemerintah Daerah juga diharapkan lebih inovatif dalam mengelola sampahnya," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6532 seconds (0.1#10.140)