Harga Minyak Mentah Dunia Sentuh Level Tertinggi
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1% pada penutupan perdagangan, Jumat kemarin waktu setempat seiring menjelang sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Kebijakan AS tersebut berpotensi mempengaruhi pasokan. Kondisi tersebut membuat harga minyak mencapai level tertinggi dalam empat tahun.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional meningkat USD1 untuk menetap ke posisi USD82,72 per barel. Raihan tersebut mendekati level tertinggi empat tahun di level USD82,55 per barel
Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik lebih tinggi USD1,13 menjadi USD73,25 per barel. Sesi tertinggi tembus USD73,73/barel atau sejak 11 Juli. Kontrak naik sekitar 5% bulan ini, tetapi turun sekitar 1% secara kuartalan.
"Potensi untuk kejutan pasokan karena produksi minyak menurun di Iran dan Venezuela akan tetap bullish pada harga minyak. Ditambah putaran kedua sanksi AS terhadap Iran pada November akan lebih mendukung sentimen," ujar Analis Energi Senior Interfax Energy Abhishek Kumar.
Di tengah kekhawatiran tentang kekurangan pasokan, hedge fund mengangkat gabungan posisi berjangka dan opsi mereka di New York dan London dengan 3.728, kontrak menjadi 346.566 dalam pekan INI hingga 25 September. Selain itu, pihak Washington menuntut bahwa pembeli minyak Iran memotong impor hingga nol persen untuk memaksa Tehran untuk merundingkan perjanjian nuklir baru dan untuk mengekang pengaruhnya di Timur Tengah.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional meningkat USD1 untuk menetap ke posisi USD82,72 per barel. Raihan tersebut mendekati level tertinggi empat tahun di level USD82,55 per barel
Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik lebih tinggi USD1,13 menjadi USD73,25 per barel. Sesi tertinggi tembus USD73,73/barel atau sejak 11 Juli. Kontrak naik sekitar 5% bulan ini, tetapi turun sekitar 1% secara kuartalan.
"Potensi untuk kejutan pasokan karena produksi minyak menurun di Iran dan Venezuela akan tetap bullish pada harga minyak. Ditambah putaran kedua sanksi AS terhadap Iran pada November akan lebih mendukung sentimen," ujar Analis Energi Senior Interfax Energy Abhishek Kumar.
Di tengah kekhawatiran tentang kekurangan pasokan, hedge fund mengangkat gabungan posisi berjangka dan opsi mereka di New York dan London dengan 3.728, kontrak menjadi 346.566 dalam pekan INI hingga 25 September. Selain itu, pihak Washington menuntut bahwa pembeli minyak Iran memotong impor hingga nol persen untuk memaksa Tehran untuk merundingkan perjanjian nuklir baru dan untuk mengekang pengaruhnya di Timur Tengah.
(akr)