Ini Aksi Sejumlah BUMN untuk Pulihkan Donggala dan Palu
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah BUMN langsung terjun mengamankan stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah gempa di Sulteng. Langkah awal yang dilakukan yakni pengamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik oleh PT PLN (Persero).
"Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong dan mengawasi gerak aktif dan cepat tanggap BUMN dalam setiap musibah agar penanganan pascabencana yang melanda Donggala, Palu dan sekitarnya dapat berjalan efektif dan cepat," kata Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal dalam siaran pers, Minggu (30/9/2018).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Beberapa sarana dan fasilitas (sarfas) seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan filling shed (tempat pengisian mobil tangki) mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM. Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan.
Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan pasokan kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga akan berupaya cepat mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
Alternatif pasokan akan diluncurkan melalui TBBM Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare Pare. Untuk elpiji, alternatif suplai ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa. Selain itu telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk avtur, akan dilakukan alih suplai ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan. Pertamina juga memberangkatkan tim relawan yang membawa bantuan logistik dan medis.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang mensuplai pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu. PLN juga membawa 8 genset yang nantinya akan di sebar di posko-posko yang ada di Palu dan Donggala.
"Bantuan BUMN pun akan terus bertambah untuk memulihkan berbagai kebutuhan para korban seperti pasokan kebutuhan dasar, medis, tempat tinggal sementara, telekomunikasi, konektivitas hingga perbankan," jelas Hambra.
Untuk telekomunikasi, PT Telkom Indonesia/Telkom (Persero) Tbk secara bertahap telah berhasil memulihkan sebagian besar jaringan di wilayah Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya.
Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih di beberapa titik strategis kota Palu yang diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi-instansi yang sangat membutuhkan serta jaringan 4G yang sudah kembali beroperasi di beberapa wilayah seperti Toli-toli, Poso dan Luwuk. Sedangkan untuk Kota Donggala, perangkat layanan voice dan internet pun telah pulih.
"Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong dan mengawasi gerak aktif dan cepat tanggap BUMN dalam setiap musibah agar penanganan pascabencana yang melanda Donggala, Palu dan sekitarnya dapat berjalan efektif dan cepat," kata Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal dalam siaran pers, Minggu (30/9/2018).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Beberapa sarana dan fasilitas (sarfas) seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan filling shed (tempat pengisian mobil tangki) mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM. Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan.
Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan pasokan kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga akan berupaya cepat mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
Alternatif pasokan akan diluncurkan melalui TBBM Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare Pare. Untuk elpiji, alternatif suplai ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa. Selain itu telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk avtur, akan dilakukan alih suplai ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan. Pertamina juga memberangkatkan tim relawan yang membawa bantuan logistik dan medis.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang mensuplai pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu. PLN juga membawa 8 genset yang nantinya akan di sebar di posko-posko yang ada di Palu dan Donggala.
"Bantuan BUMN pun akan terus bertambah untuk memulihkan berbagai kebutuhan para korban seperti pasokan kebutuhan dasar, medis, tempat tinggal sementara, telekomunikasi, konektivitas hingga perbankan," jelas Hambra.
Untuk telekomunikasi, PT Telkom Indonesia/Telkom (Persero) Tbk secara bertahap telah berhasil memulihkan sebagian besar jaringan di wilayah Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya.
Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih di beberapa titik strategis kota Palu yang diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi-instansi yang sangat membutuhkan serta jaringan 4G yang sudah kembali beroperasi di beberapa wilayah seperti Toli-toli, Poso dan Luwuk. Sedangkan untuk Kota Donggala, perangkat layanan voice dan internet pun telah pulih.
(fjo)