Sambangi Palu, Rini Tinjau Langsung Sinergi BUMN Pulihkan Stabilitas

Senin, 01 Oktober 2018 - 21:43 WIB
Sambangi Palu, Rini...
Sambangi Palu, Rini Tinjau Langsung Sinergi BUMN Pulihkan Stabilitas
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bertolak ke Palu untuk turut menyalurkan bantuan dan meninjau langsung sinergi perusahaan negara yang ikut berperan dalam penanganan pasca bencana gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng). Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan bersama rombongan dengan pesawat ATR Pelita Air milik PT Pertamina (Persero).

Bersamaan dengan itu, diberangkatkan pula pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup untuk mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN. "Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," ujar Rini di Jakarta, Senin (1/10/2018).

Hadir pula mendampingi Menteri Rini, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Staf Khusus III Wianda Pusponegoro dan sejumlah Direktur Utama BUMN.

Rini menjelaskan, hingga saat ini, bantuan dan aksi cepat tanggap bencana oleh BUMN masih terus dilakukan dengan maksimal. Pasca gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, seluruh perusahaan negara langsung turut bergerak aktif menurunkan relawan dan bantuan bagi para korban.

Ia pun telah menunjuk tiga perusahaan negara yang akan menjadi koordinator bantuan BUMN di Sulawesi Tengah. Pertamina bertugas sebagai koordinator di Palu dan sekitarnya, Pelindo IV di Donggala dan sekitarnya, serta BNI di Parigi Moutong dan sekitarnya.

Upaya menjaga stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah pun telah dilakukan dengan maksimal. Langkah awal yang telah dilakukan yakni pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik PT PLN (Persero).

Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi (meliputi BBM, elpiji, dan avtur) ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan.

Pertamina mengutamakan pasokan BBM kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.

PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang mensuplai pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW, ketiganya saat ini sedang dalam tahap penyesuaian dan ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga.

Di Palu, Menteri Rini juga melihat secara langsung bagaimana upaya-upaya perbaikan yang tengah dilakukan oleh PLN di Gardu Induk PLN Talise di Jalan Soekarno Hatta, Palu. Dalam kesempatan tersebut Menteri Rini mengingatkan agar seluruh tim tetap bekerja sesuai standar dan mengutamakan keselamatan.

"Kami mengapresiasi kinerja PLN yang cepat tanggap dalam perbaikan infrastruktur kelistrikan, saya baru saja menyaksikan bagaimana rekan-rekan PLN bekerja keras untuk menghadirkan kembali listrik ditengah warga. Untuk siang ini saya dengar bahwa listrik dari desa Siboang sampai dengan Tambu sudah 85% menyala yang disuplai dari PLTD Sabang," ungkap Rini.

Di Palu, Menteri Rini juga meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan pasokan BBM seperti SPBU yang terletak di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu. Rini meminta agar Pertamina bisa segera menormalkan operasional SPBU di daerah yang terdampak gempa.

"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selajutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari. Kami juga mendorong Pertamina agar mengoptimalkan pelayanan jemput bola dengan menggunakan mobile dispenser. Ditargetkan besok sudah bisa tersedia minimal dua unit," ujar Rini.

Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir. Bantuan berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi. Bahkan, demi menjamin pasokan beras, Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten. Serta bantuan sembako melalui program BULOG PEDULI senilai lebih dari Rp 250 juta.

Untuk memudahkan distribusi bantuan dan evakuasi, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelabuhan Pantoloan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun mengerahkan enam armadanya yakni KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan, juga untuk evakuasi masyarakat keluar dari Palu. KM Lambelu sendiri sudah bertolak dari Palu membawa 294 pengungsi dengan tujuan akhir Makassar pada pukul 19.30 WITA.

Begitupun dengan ASDP Indonesia Ferry yang mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-Toli ke Pelabuhan Taipa Palu dengan memuat berbagai macam bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0916 seconds (0.1#10.140)