Indonesia Dikuasai Asing, Faisal Basri Ibaratkan Jauh Panggang dari Api

Selasa, 02 Oktober 2018 - 17:37 WIB
Indonesia Dikuasai Asing,...
Indonesia Dikuasai Asing, Faisal Basri Ibaratkan Jauh Panggang dari Api
A A A
JAKARTA - Terkait soal kekuatan investasi Asing yang melilit Indonesia, Ekonom Faisal Basri menggambarkan kondisi Tanah Air saat ini dengan peribahasa Jauh Panggang dari Api. Lebih lanjut Ia menerangkan, artinya Indonesia tidak sepenuhnya mulai dikuasai oleh Asing.

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) itu tak menampik bahwa peranan asing meningkat di Indonesia. Namun terang dia, peranan itu masih di level atau di bawah rata-rata negara Asia Tenggara dan negara kawasan Asia lainnya.

Sebagai contoh, Vietnam dengan paham komunisnya disebutkan penanaman modal dari China dua kali lipat lebih besar dari Indonesia. Pun demikian yang dilakukan oleh negara adi kuasa Amerika Serikat. Ia menyebutkan banyak perusahaan China yang menanamkan modalnya di negeri Paman Sam tersebut.

"Dari sini bahwa Jauh api dari panggang kalau Indonesia dipandang dikuasai oleh asing. Di mana-mana Asing. Ya gak benar (Indonesia dikuasai asing)," jelas Faisal Basri dalam paparannya saat jadi narasumber FGD tentang ekonomi TKN Jokowi-KH. Ma'ruf Amin bertajuk 'Benarkan Ekonomi Indonesia Dikuasai Asing?' di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Lebih lanjut Ia mengaku kerap mendengar dan membaca yang disertai infografis yang menggambarkan peta Indonesia dari Sabang sampai Merauke terdapat bendera asing. "Di Sumatera ada Chevron bendera Amerika, Papua bendera Amerika. Sulawesi ada bendera China. Bendera banyak sekali," ungkapnya.

Dari situ, sambung Faisal, impersinya negara Indonesia dikuasai oleh asing. Menurutnya, pengertian dikuasia asing adalah seberapa besar pengaruh asing dalam menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dibawa ke luar negeri. Ia menganggap, pengertian asing yakni investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh asing sebagai mayoritas. "Misalnya Freeport sudah sekarang sudah 50%+ 1. Itu tidak dikuasai asing lagi tuh. Republik Indonesia yang menguasainya," ujarnya.

Faisal Basri menjelaskan, ada dua hal yang perlu dijelaskan mengenai penanaman modal. Pertama kata dia, dalam setahun berapa modal yang disiapkan negara untuk menambah produksi dalam negeri, kemudian yang kedua, berapa penanaman modal yang disiapkan untuk asing. Dalam hal ini, penanaman modal bisa dilihat dari FDI inflow atau dalam bentuk uang atau mendirikan pabrik atau modal dalam bentuk fisik.

Selain itu, terang dia soal investasi juga dianggap penting untuk dicermati. Ia membagi investasi dalam dua kategori yakni investasi dalam bentuk pasar saham dan investasi dalam bentuk fisik atau dia sebut Investasi fix capital formation dan non fix capital formation.

"Yang fix dalam bentuk pabrik gudang atau hal-hal yang bentuk fisik. Tapi ada investiasi di pasar saham. Itu juga investasi, tapi abstrak. Tidak kelihatan sosoknya, dia beli lewat saham. Atau beli surat utang negara dibeli oleh asing," paparnya seraya menyebutkan Indonesia dipandang kurang atraktif dalam menarik modal sehingga relatif kecil pemasukan yang didapatkan negara.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)