Inilah Daftar Jawara Indonesia Multifinance Award – VI- 2018
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih optimistis pertumbuhan pembiayaan industri Multifinance bisa berada di angka 8-10% sampai akhir 2018. Meski, industri Multifinance harus menghadapi risiko pelemahan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Industri Multifinance saat ini masih memiliki potensi untuk berkembang sehingga dinilai tidak menganggu arus pendanaan dari Perbankan. Terutama ia menyoroti pembiayaan kendaraan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai statistik lembaga pembiayaan per Juni 2018, Piutang pembiayaan industri Multifinance tumbuh 5,18% pada Juni 2018. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,95%. Sementara itu, total pendanaan yang diterima Multifinance sebesar Rp.278,97 Triliun. Sebanyak Rp.186,72 Triliun diantaranya dari dalam negeri, dan Rp.92,25 Triliun sisanya dari luar negeri. Penerbitan obligasi berjumlah Rp.76,7 triliun, sedangkan pinjaman subordinasi tercatat Rp.854 miliar.
Terkait pertumbuhan industri Multifinance tersebut sudah sepantasnya perusahaan-perusahan yang terus melakukan pengembangaan bisnisnya untuk dapat bersaing dan meningkatkan pertumbuhan sektor nonkeuangan atau perusahaan pembiayaan ini, diberikan apresiasi atas kinerjanya. Demikian hal tersebut dilakukan oleh Majalah Economic Review kali ini.
Setelah sukses dengan Indonesia Multifinance Award 2012 s/d 2017 yang tahun 2017 telah diserahkan di KBRI -Singapore. Tiba saatnya di tahun 2018 ini Majalah Economic Review kembali menyelenggarakan “Indonesia Multifinance Award – VI- 2018 ( IMA-VI-2018)” ke enam kalinya, pada hari Rabu, 03 Oktober-2018, berlangsung Pk.15.00- 17.30 WIB, di Puridani Auditorium.Lt.3 – IPMI Internasional Business School, Jakarta Selatan 12750.
Indonesia Multifinance Award – VI- 2018 ( IMA-VI-2018) merupakan ajang penilaian perusahaan yang dianggap telah sukses dalam kinerjanya yakni yang dilihaat dari kategori CEO dan Perusahaan Multifinance berdasarkan : Aset Perusahaan , Jenis Multifinance) dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta).
Penyelenggaraan event penghargaan yang dihadiri oleh 200 orang ( BOC, CEO, BOD, Asosiasi, Akademisi, Pers). “Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) adalah menjadi apresiasi & Penghargaan Tertinggi yang diberikan kepada Perusahaan Multifinance di Indonesia.
“Kami memberikan penghargaan atas pertumbuhan Kinerja Perusahaan (delta growth) di 2017. Dengan melihat sejauh mana Kontribusi perusahaan berdampak signifikan bagi pengembangan perekonomian di Indonesia. Kami harapkan perusahaan-perusahaan pemenang ini akan terus meningkatkan Prestasi dan Peran pentingnya dalam pembangunan perekonomian nasional, baik melalui peningkatan kinerja, profesionalisme, dan daya saing perusahaan,” papar Pendiri Economic Review Hj.Irlisa Rachmadiana,SSn,MM
Penghargaan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 diberikan kepada 15 (lima belas) perusahaan Multifinance terbaik di Indonesia, ke-15 perusahaan dinilai telah berhasil membuktikan kinerja yang terus membeik ditengah risiko pelemahan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Adapun tiga juara umum peraih Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ditempati oleh Mandiri Tunas Finance, FIFGroup dan BCA Finance.
Dalam penyelenggaraan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018, juga diberikan dua penghargaan CEO Multifinance 2018, yakni penghargaan kategori The Best CEO Leadership – 2018 yang diberikan kepada CEO Maybank Finance Bapak Alexander, dan Kategori The Best CEO of The Year 2018 yang diberikan kepada CEO Andalan Finance Bapak Frans Freddy Rundengan.
Guru Besar Keuangan & Investasi,IPMI Int.Business School Prof.Ir. Roy Sembel, MBA,PhD,CSA selaku Ketua Juri Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) memaparkan dalam penganugerahan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) dilakukan pengelompokan Multifinance didasarkan atas Aset Perusahaan , Jenis Multifinance dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta) serta Kategori bidang ( Finance, Marketing, Human Capital, Risk Management, GCG, CSR, Corsec - Corpcomm, Legal, IT , Operasional).
“Penilaian dilakukan berdasarkan Kinerja Keuangan 2017 serta aspek- aspek Pengelolaan Risiko, Penerapan GCG, Pemanfaatan TI, Pelaksanaan CSR, Strategi Marketing, Corporate Communication, Pengembangan Modal Manusia, serta Aspek Kepemimpinan dari CEO,” terang Roy Sembel dalam pidato sambutannya.
Ia melanjutkan, keputusan juri IMA 2018 bersifat Profesional, Independen, Obyektif, sesuai Kepakaran, Keahlian, Pengalaman Juri. Dan tidak ada dikaitkan dengan naik turunnya harga saham Perusahaan. Keputusan juri ini pun tidak dapat dikaitkan jika terjadi dengan kasus perdata, pidana apabila ada kejadian dari Perusahaan yang bersangkutan.
“Dewan juri telah melaksanakan tugasnya dengan berkompenten. Tantangan di industri pembiayaan masih cukup besar. Sehingga kami berharap para pelaku usaha di bidang Multifinance khususnya yang telah meraih IMA 2018 harus terusa meningkatkan efektivitas dalam berbisnis. Selektivitas juga merupakan hal yang penting. Diantaranya dalam pendanaan untuk memperoleh cost of fund yang efisien. Begitu pula dalam penyaluran pembiayaan untuk menjaga kualitas kredit. Semoga tahun depan dapat semakin lebih baik dari tahun berpresatsi
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai statistik lembaga pembiayaan per Juni 2018, Piutang pembiayaan industri Multifinance tumbuh 5,18% pada Juni 2018. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun lalu sebesar 8,95%. Sementara itu, total pendanaan yang diterima Multifinance sebesar Rp.278,97 Triliun. Sebanyak Rp.186,72 Triliun diantaranya dari dalam negeri, dan Rp.92,25 Triliun sisanya dari luar negeri. Penerbitan obligasi berjumlah Rp.76,7 triliun, sedangkan pinjaman subordinasi tercatat Rp.854 miliar.
Terkait pertumbuhan industri Multifinance tersebut sudah sepantasnya perusahaan-perusahan yang terus melakukan pengembangaan bisnisnya untuk dapat bersaing dan meningkatkan pertumbuhan sektor nonkeuangan atau perusahaan pembiayaan ini, diberikan apresiasi atas kinerjanya. Demikian hal tersebut dilakukan oleh Majalah Economic Review kali ini.
Setelah sukses dengan Indonesia Multifinance Award 2012 s/d 2017 yang tahun 2017 telah diserahkan di KBRI -Singapore. Tiba saatnya di tahun 2018 ini Majalah Economic Review kembali menyelenggarakan “Indonesia Multifinance Award – VI- 2018 ( IMA-VI-2018)” ke enam kalinya, pada hari Rabu, 03 Oktober-2018, berlangsung Pk.15.00- 17.30 WIB, di Puridani Auditorium.Lt.3 – IPMI Internasional Business School, Jakarta Selatan 12750.
Indonesia Multifinance Award – VI- 2018 ( IMA-VI-2018) merupakan ajang penilaian perusahaan yang dianggap telah sukses dalam kinerjanya yakni yang dilihaat dari kategori CEO dan Perusahaan Multifinance berdasarkan : Aset Perusahaan , Jenis Multifinance) dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta).
Penyelenggaraan event penghargaan yang dihadiri oleh 200 orang ( BOC, CEO, BOD, Asosiasi, Akademisi, Pers). “Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) adalah menjadi apresiasi & Penghargaan Tertinggi yang diberikan kepada Perusahaan Multifinance di Indonesia.
“Kami memberikan penghargaan atas pertumbuhan Kinerja Perusahaan (delta growth) di 2017. Dengan melihat sejauh mana Kontribusi perusahaan berdampak signifikan bagi pengembangan perekonomian di Indonesia. Kami harapkan perusahaan-perusahaan pemenang ini akan terus meningkatkan Prestasi dan Peran pentingnya dalam pembangunan perekonomian nasional, baik melalui peningkatan kinerja, profesionalisme, dan daya saing perusahaan,” papar Pendiri Economic Review Hj.Irlisa Rachmadiana,SSn,MM
Penghargaan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 diberikan kepada 15 (lima belas) perusahaan Multifinance terbaik di Indonesia, ke-15 perusahaan dinilai telah berhasil membuktikan kinerja yang terus membeik ditengah risiko pelemahan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Adapun tiga juara umum peraih Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ditempati oleh Mandiri Tunas Finance, FIFGroup dan BCA Finance.
Dalam penyelenggaraan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018, juga diberikan dua penghargaan CEO Multifinance 2018, yakni penghargaan kategori The Best CEO Leadership – 2018 yang diberikan kepada CEO Maybank Finance Bapak Alexander, dan Kategori The Best CEO of The Year 2018 yang diberikan kepada CEO Andalan Finance Bapak Frans Freddy Rundengan.
Guru Besar Keuangan & Investasi,IPMI Int.Business School Prof.Ir. Roy Sembel, MBA,PhD,CSA selaku Ketua Juri Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) memaparkan dalam penganugerahan Indonesia Multifinance Award- VI- 2018 ( IMA-VI-2018) dilakukan pengelompokan Multifinance didasarkan atas Aset Perusahaan , Jenis Multifinance dan Kepemilikan Saham Perusahaan ( Pemerintah, BUMN, Anak Perusahaan BUMN, BUMD, Swasta) serta Kategori bidang ( Finance, Marketing, Human Capital, Risk Management, GCG, CSR, Corsec - Corpcomm, Legal, IT , Operasional).
“Penilaian dilakukan berdasarkan Kinerja Keuangan 2017 serta aspek- aspek Pengelolaan Risiko, Penerapan GCG, Pemanfaatan TI, Pelaksanaan CSR, Strategi Marketing, Corporate Communication, Pengembangan Modal Manusia, serta Aspek Kepemimpinan dari CEO,” terang Roy Sembel dalam pidato sambutannya.
Ia melanjutkan, keputusan juri IMA 2018 bersifat Profesional, Independen, Obyektif, sesuai Kepakaran, Keahlian, Pengalaman Juri. Dan tidak ada dikaitkan dengan naik turunnya harga saham Perusahaan. Keputusan juri ini pun tidak dapat dikaitkan jika terjadi dengan kasus perdata, pidana apabila ada kejadian dari Perusahaan yang bersangkutan.
“Dewan juri telah melaksanakan tugasnya dengan berkompenten. Tantangan di industri pembiayaan masih cukup besar. Sehingga kami berharap para pelaku usaha di bidang Multifinance khususnya yang telah meraih IMA 2018 harus terusa meningkatkan efektivitas dalam berbisnis. Selektivitas juga merupakan hal yang penting. Diantaranya dalam pendanaan untuk memperoleh cost of fund yang efisien. Begitu pula dalam penyaluran pembiayaan untuk menjaga kualitas kredit. Semoga tahun depan dapat semakin lebih baik dari tahun berpresatsi
(wbs)