Jadi Presiden, Kekayaan Donald Trump Justru Menurun
A
A
A
NEW YORK - Para miliarder di Amerika Serikat semakin kaya raya, tetapi tidak dengan Donald John Trump, presiden AS yang juga seorang miliarder. Forbes pada Kamis (4/10/2018) merilis peringkat tahunan 400 orang terkaya di Negeri Paman Sam.
Kebanyakan, kekayaan bersih para miliarder tersebut naik USD600 juta dibandingkan tahun lalu. Namun, kekayaan bersih Donald Trump tetap stagnan di level USD3,1 miliar atau setara Rp47,03 triliun (kurs Rp15.171 per USD).
Forbes menempatkan Donald Trump sebagai pengusaha terkaya ke-259 di Amerika Serikat. Angka tersebut turun 11 peringkat dibandingkan tahun 2017 lalu. Ini merupakan tahun ketiga secara berturut-turut, Trump jatuh dari jajaran pengusaha termakmur.
Pada 2015, saat Trump meluncurkan kampanye untuk menjadi presiden, Forbes menaksir kekayaan Trump sebesar USD4,5 miliar. Saat itu, ia berada di posisi 121 dalam daftar 400 pengusaha terkaya AS. Tahun lalu, peringkatnya turun menjadi urutan 138 pengusaha terkaya.
Jumlah kekayaan Donald Trump sebesar USD3,1 miliar terdiri dari sembilan real estat di New York yang memiliki valuasi USD1,5 miliar. Bangunan tersebut diantaranya Trump Tower, Trump Plaza, Trump World Tower dan Gedung 40 Wall Street.
Sedangkan real estat miliknya di luar Kota New York memiliki nilai USD560 juta, diantaranya Trump International Hotel di Las Vegas, Washington dan Chicago. Empat lapangan golfnya memiliki nilai USD550 juta, dimana satu diantaranya suka dipakai untuk menggelar pertemuan dengan tamu negara yaitu Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.
Brand business Trump bernilai USD170 juta, yaitu produk pakaian kelas atas bermerek Donald Trump Signature Collection dan Trump Hotel Management & Licensing Business. Sedangkan aset pribadinya mencapai USD320 juta, terdiri atas satu rumah di Beverly Hills, tiga rumah di dekat Mar-a-Lago, dua pesawat pribadi, tiga helikopter, tabungan dan uang tunai USD150 juta.
Lantas mengapa sejak menjadi presiden, kekayaan Trump tidak meningkat? Forbes mewawancarai 27 orang yang "akrab" dengan Trump, mulai dari keluarga, pengusaha lain, pendukung sampai kritikus Trump yaitu Meg Whitman.
Eric Trump, putra dari Donald Trump mengatakan, sejak ayahnya jadi presiden, ingin memisahkan diri dari konflik kepentingan. Bahkan Trump sudah menyerahkan bisnisnya dalam Trump Organization kepada anak-anaknya. "Semua yang ia (Donald Trump) lakukan adalah demi kebaikan rakyat Amerika. Ia tidak pernah terlibat dalam Trump Organization," ujarnya kepada Forbes.
Sementara yang lainnya mengatakan, sejak menjadi presiden, bisnis properti dan lapangan golf milik Trump dijaga terlalu ketat, sehingga membuat pengunjung merasa tidak rileks. Hal ini berpengaruh terhadap pendapatan bisnis Trump sendiri.
Pendapatan properti golf milik Trump turun 9% pada tahun 2017. "Pemeriksaan sangat ketat, mulai dari detektor logam dimana-mana hingga anjing yang mengendus untuk mengecek apakah ada ancaman bom. Ini menjadi bukan pengalaman golf yang menyenangkan," kata seorang sumber yang akrab dengan bisnis golf Trump.
Beberapa tamu mengatakan, awalnya pemeriksaan ketat di bisnis properti dan lapangan golf milik Trump, sebagai hal menarik. Namun kelamaan itu menjadi hal melelahkan. Dan pemeriksaan ketat itu dilakukan meski tidak ada Donald Trump di sana. Ini menjadi musabab menurunnya pendapatan bisnis Trump.
Kebanyakan, kekayaan bersih para miliarder tersebut naik USD600 juta dibandingkan tahun lalu. Namun, kekayaan bersih Donald Trump tetap stagnan di level USD3,1 miliar atau setara Rp47,03 triliun (kurs Rp15.171 per USD).
Forbes menempatkan Donald Trump sebagai pengusaha terkaya ke-259 di Amerika Serikat. Angka tersebut turun 11 peringkat dibandingkan tahun 2017 lalu. Ini merupakan tahun ketiga secara berturut-turut, Trump jatuh dari jajaran pengusaha termakmur.
Pada 2015, saat Trump meluncurkan kampanye untuk menjadi presiden, Forbes menaksir kekayaan Trump sebesar USD4,5 miliar. Saat itu, ia berada di posisi 121 dalam daftar 400 pengusaha terkaya AS. Tahun lalu, peringkatnya turun menjadi urutan 138 pengusaha terkaya.
Jumlah kekayaan Donald Trump sebesar USD3,1 miliar terdiri dari sembilan real estat di New York yang memiliki valuasi USD1,5 miliar. Bangunan tersebut diantaranya Trump Tower, Trump Plaza, Trump World Tower dan Gedung 40 Wall Street.
Sedangkan real estat miliknya di luar Kota New York memiliki nilai USD560 juta, diantaranya Trump International Hotel di Las Vegas, Washington dan Chicago. Empat lapangan golfnya memiliki nilai USD550 juta, dimana satu diantaranya suka dipakai untuk menggelar pertemuan dengan tamu negara yaitu Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.
Brand business Trump bernilai USD170 juta, yaitu produk pakaian kelas atas bermerek Donald Trump Signature Collection dan Trump Hotel Management & Licensing Business. Sedangkan aset pribadinya mencapai USD320 juta, terdiri atas satu rumah di Beverly Hills, tiga rumah di dekat Mar-a-Lago, dua pesawat pribadi, tiga helikopter, tabungan dan uang tunai USD150 juta.
Lantas mengapa sejak menjadi presiden, kekayaan Trump tidak meningkat? Forbes mewawancarai 27 orang yang "akrab" dengan Trump, mulai dari keluarga, pengusaha lain, pendukung sampai kritikus Trump yaitu Meg Whitman.
Eric Trump, putra dari Donald Trump mengatakan, sejak ayahnya jadi presiden, ingin memisahkan diri dari konflik kepentingan. Bahkan Trump sudah menyerahkan bisnisnya dalam Trump Organization kepada anak-anaknya. "Semua yang ia (Donald Trump) lakukan adalah demi kebaikan rakyat Amerika. Ia tidak pernah terlibat dalam Trump Organization," ujarnya kepada Forbes.
Sementara yang lainnya mengatakan, sejak menjadi presiden, bisnis properti dan lapangan golf milik Trump dijaga terlalu ketat, sehingga membuat pengunjung merasa tidak rileks. Hal ini berpengaruh terhadap pendapatan bisnis Trump sendiri.
Pendapatan properti golf milik Trump turun 9% pada tahun 2017. "Pemeriksaan sangat ketat, mulai dari detektor logam dimana-mana hingga anjing yang mengendus untuk mengecek apakah ada ancaman bom. Ini menjadi bukan pengalaman golf yang menyenangkan," kata seorang sumber yang akrab dengan bisnis golf Trump.
Beberapa tamu mengatakan, awalnya pemeriksaan ketat di bisnis properti dan lapangan golf milik Trump, sebagai hal menarik. Namun kelamaan itu menjadi hal melelahkan. Dan pemeriksaan ketat itu dilakukan meski tidak ada Donald Trump di sana. Ini menjadi musabab menurunnya pendapatan bisnis Trump.
(ven)