Menaker Kunjungi Desmigratif di Nusa Tenggara Timur
A
A
A
MAUMERE - Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, mengunjungi Desa Done Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (9/10/2018). Desa Done merupakan salah satu desa yang masuk dalam program Desa Migran Produktif (Desmigratif) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Menteri Hanif bertemu dan berdialog langsung dengan warga Desa Done yang sebagian besar warganya bekerja sebagai pekerja migran. "Menjadi pekerja migran adalah pekerjaan mulia. Selain itu, tak sedikit masyarakat Indonesia yang merupakan anak pekerja migran berhasil mengharumkan nama bangsa," kata Menteri Hanif.
Kepada warga Desa Done Menteri mengingatkan bahwa selama kita punya keyakinan, semangat, bekerja keras, ulet, dan tidak menyerah pada keadaan, maka hidup akan berubah.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo memiliki perhatian besar terhadap isu pekerja migran di NTT. Hal ini dikarenakan NTT masuk pada zona darurat human trafficking. Untuk itu, ia berpesan kepada pemerintah daerah untuk lebih fokus pada isu peningkatan kompetensi SDM NTT dan perlindungan pekerja migran.
Bagi Hanif, peningkatan kompetensi sangat penting agar masyarakat NTT dapat masuk ke dunia kerja ataupun berwirausaha. "Kalaupun harus bekerja ke luar negeri, berangkat ke luar negeri secara legal, dengan baik, sehingga terhindar dari berbagai resiko," paparnya.
Program Desmigratif bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran sejak dari desa. Program ini sengaja dihadirkan di desa-desa yang kebanyakan warganya bekerja sebagai pekerja migran atau lazim disebut desa kantong TKI.
Program Desmigratif berisi 4 pilar utama, yaitu pusat layanan migrasi, kegiatan usaha produktif, community parenting, dan pembentukan koperasi desmigratif. Sejak dicanangkan pada tahun 2016, ada 252 desa telah diresmikan sebagai Desmigratif.
Menteri Hanif datang ke Desa Done menyetir mobil sendiri guna menikmati keelokan pemandangan alam Maumere. Dia menyetir mobil sendiri mulai dari Bandara Frans Seda Maumere menuju Rumah Jabatan Wakil Bupati Sikka. Dalam mobil tersebut, Menaker juga ditemani Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga.
Menteri Hanif bertemu dan berdialog langsung dengan warga Desa Done yang sebagian besar warganya bekerja sebagai pekerja migran. "Menjadi pekerja migran adalah pekerjaan mulia. Selain itu, tak sedikit masyarakat Indonesia yang merupakan anak pekerja migran berhasil mengharumkan nama bangsa," kata Menteri Hanif.
Kepada warga Desa Done Menteri mengingatkan bahwa selama kita punya keyakinan, semangat, bekerja keras, ulet, dan tidak menyerah pada keadaan, maka hidup akan berubah.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo memiliki perhatian besar terhadap isu pekerja migran di NTT. Hal ini dikarenakan NTT masuk pada zona darurat human trafficking. Untuk itu, ia berpesan kepada pemerintah daerah untuk lebih fokus pada isu peningkatan kompetensi SDM NTT dan perlindungan pekerja migran.
Bagi Hanif, peningkatan kompetensi sangat penting agar masyarakat NTT dapat masuk ke dunia kerja ataupun berwirausaha. "Kalaupun harus bekerja ke luar negeri, berangkat ke luar negeri secara legal, dengan baik, sehingga terhindar dari berbagai resiko," paparnya.
Program Desmigratif bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran sejak dari desa. Program ini sengaja dihadirkan di desa-desa yang kebanyakan warganya bekerja sebagai pekerja migran atau lazim disebut desa kantong TKI.
Program Desmigratif berisi 4 pilar utama, yaitu pusat layanan migrasi, kegiatan usaha produktif, community parenting, dan pembentukan koperasi desmigratif. Sejak dicanangkan pada tahun 2016, ada 252 desa telah diresmikan sebagai Desmigratif.
Menteri Hanif datang ke Desa Done menyetir mobil sendiri guna menikmati keelokan pemandangan alam Maumere. Dia menyetir mobil sendiri mulai dari Bandara Frans Seda Maumere menuju Rumah Jabatan Wakil Bupati Sikka. Dalam mobil tersebut, Menaker juga ditemani Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga.
(akn)