BNI Sediakan Bank Garansi untuk Garuda Indonesia
A
A
A
DENPASAR - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meningkatkan kerja sama penggunaan fasilitas perbankan dengan menandatangani perjanjian fasilitas Stand By Letter of Credit (SBLC). Fasilitas BNI ini dimanfaatkan oleh Garuda untuk Pengelolaan Dana Perawatan Pesawat.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, hari ini oleh Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan dengan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Fuad Rizal. Acara yang digelar bertepatan dengan IMF-World Bank Annual Meetings 2018 ini disaksikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan kerja sama fasilitas ini merupakan bentuk kepercayaan BNI kepada Garuda Indonesia yang terus meningkatkan performa perusahaan ditengah daya saing industri penerbangan yang sangat tinggi.
Selain itu, BNI juga menjadi mitra strategis Garuda Indonesia yang menyediakan fasilitas transaksi perbankan lainnya, yaitu seperti cash management, pembayaran gaji karyawan, e-tax, hingga kredit konsumer kepada pegawai.
Dengan dilaksanakannya perjanjian kerja sama tersebut, BNI telah memberikan fasilitas Non-Cash Loan kepada Garuda Indonesia sebesar USD200 juta yang merupakan persetujuan awal dari rencana sampai dengan USD400 juta.
BNI terus berupaya menjadi mitra strategis perbankan yang terbaik untuk Garuda Indonesia serta bisa mewujudkan sinergi BUMN yang mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan, fasilitas SBLC ini sangat membantu Garuda Indonesia dalam mengelola dana perawatan pesawat untuk menunjang cash flow. Fasilitas tersebut berfungsi sebagai jaminan untuk menggantikan dana perawatan pesawat yang mengendap pada lessor sehingga dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan tanpa adanya peningkatan beban utang.
Dengan demikian cash flow perseroan akan semakin baik didukung dengan konsep kerja sama dan upaya untuk menarik kembali dolar AS yang ada di luar negeri ke Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, hari ini oleh Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan dengan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Garuda Fuad Rizal. Acara yang digelar bertepatan dengan IMF-World Bank Annual Meetings 2018 ini disaksikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan kerja sama fasilitas ini merupakan bentuk kepercayaan BNI kepada Garuda Indonesia yang terus meningkatkan performa perusahaan ditengah daya saing industri penerbangan yang sangat tinggi.
Selain itu, BNI juga menjadi mitra strategis Garuda Indonesia yang menyediakan fasilitas transaksi perbankan lainnya, yaitu seperti cash management, pembayaran gaji karyawan, e-tax, hingga kredit konsumer kepada pegawai.
Dengan dilaksanakannya perjanjian kerja sama tersebut, BNI telah memberikan fasilitas Non-Cash Loan kepada Garuda Indonesia sebesar USD200 juta yang merupakan persetujuan awal dari rencana sampai dengan USD400 juta.
BNI terus berupaya menjadi mitra strategis perbankan yang terbaik untuk Garuda Indonesia serta bisa mewujudkan sinergi BUMN yang mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjelaskan, fasilitas SBLC ini sangat membantu Garuda Indonesia dalam mengelola dana perawatan pesawat untuk menunjang cash flow. Fasilitas tersebut berfungsi sebagai jaminan untuk menggantikan dana perawatan pesawat yang mengendap pada lessor sehingga dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan tanpa adanya peningkatan beban utang.
Dengan demikian cash flow perseroan akan semakin baik didukung dengan konsep kerja sama dan upaya untuk menarik kembali dolar AS yang ada di luar negeri ke Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu perbaikan dan penguatan nilai tukar rupiah melalui peningkatan pemasukan devisa.
(fjo)