BNI Biayai Proyek Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Rp2,45 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) turut membiayai Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung yang hak pengelolaannya dipegang oleh PT Hutama Karya (Persero).
Bentuk kontribusi BNI terhadap pembiayaan sindikasi tersebut adalah dengan memberikan Kredit Investasi (KI) dengan maksimum kredit sebesar Rp2,45 triliun.
Pemberian kredit investasi secara sindikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dengan Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan serta Jajaran Direksi Bank peserta Sindikasi pada Indonesia Infrastructure Investment & Financing Signing Ceremony yang diadakan Nusa Dua, Bali, hari ini.
Putrama Wahju Setyawan menyampaikan, Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung memiliki panjang total 189,2 km terdiri dari ruas dukungan pemerintah (Viability Gap Fund) sepanjang 83 km dan ruas yang dibangun oleh Hutama Karya sepanjang 106,2 km dengan masa konsesi selama 40 tahun yang juga dipegang oleh Hutama Karya.
Perkembangan pekerjaan konstruksi jalan tol ini per Agustus 2018 telah mencapai mencapai 75,11%, dan diproyeksikan akan beroperasi secara komersial pada Oktober 2019.
"Dari total nilai investasi pembangunan yang mencapai Rp13,57 triliun, sebesar Rp9,16 triliun (67,53%) dibiayai secara sindikasi Perbankan," paparnya.
Dalam pembiayaan sindikasi perbankan ini, BNI ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) bersama dengan Mandiri, CIMB Niaga, PT Sarana Multi Infrastruktur dan BRI. Selain itu, BNI juga berperan sebagai agen escrow atau penampungan.
Tidak hanya memberikan pembiayaan secara sindikasi, BNI juga telah mendukung aktivitas bisnis PT Hutama Karya (Persero) secara keseluruhan melalui penyediaan Corporate Card dan layanan E-Payment untuk ruas-ruas tol.
Bagi pegawai PT Hutama Karya (Persero) juga telah menjadi nasabah BNI Payroll, BNI juga telah menyalurkan Kredit Tanpa Agunan (BNI Fleksi) dan Kredit Kepemilikan Properti (BNI Griya) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dari segi konsumer.
Bentuk kontribusi BNI terhadap pembiayaan sindikasi tersebut adalah dengan memberikan Kredit Investasi (KI) dengan maksimum kredit sebesar Rp2,45 triliun.
Pemberian kredit investasi secara sindikasi tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dengan Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan serta Jajaran Direksi Bank peserta Sindikasi pada Indonesia Infrastructure Investment & Financing Signing Ceremony yang diadakan Nusa Dua, Bali, hari ini.
Putrama Wahju Setyawan menyampaikan, Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung memiliki panjang total 189,2 km terdiri dari ruas dukungan pemerintah (Viability Gap Fund) sepanjang 83 km dan ruas yang dibangun oleh Hutama Karya sepanjang 106,2 km dengan masa konsesi selama 40 tahun yang juga dipegang oleh Hutama Karya.
Perkembangan pekerjaan konstruksi jalan tol ini per Agustus 2018 telah mencapai mencapai 75,11%, dan diproyeksikan akan beroperasi secara komersial pada Oktober 2019.
"Dari total nilai investasi pembangunan yang mencapai Rp13,57 triliun, sebesar Rp9,16 triliun (67,53%) dibiayai secara sindikasi Perbankan," paparnya.
Dalam pembiayaan sindikasi perbankan ini, BNI ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner (JMLAB) bersama dengan Mandiri, CIMB Niaga, PT Sarana Multi Infrastruktur dan BRI. Selain itu, BNI juga berperan sebagai agen escrow atau penampungan.
Tidak hanya memberikan pembiayaan secara sindikasi, BNI juga telah mendukung aktivitas bisnis PT Hutama Karya (Persero) secara keseluruhan melalui penyediaan Corporate Card dan layanan E-Payment untuk ruas-ruas tol.
Bagi pegawai PT Hutama Karya (Persero) juga telah menjadi nasabah BNI Payroll, BNI juga telah menyalurkan Kredit Tanpa Agunan (BNI Fleksi) dan Kredit Kepemilikan Properti (BNI Griya) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dari segi konsumer.
(fjo)