10 Tahun Krisis Global, Jokowi Siaga Hadapi Ketidakpastian Global
Jum'at, 12 Oktober 2018 - 09:52 WIB
10 Tahun Krisis Global, Jokowi Siaga Hadapi Ketidakpastian Global
A
A
A
NUSA DUA - Tepat 10 tahun lalu, dunia mengalami krisis finansial global. Berkat langkah kebijakan fiskal dan moneter luar biasa sehingga dunia terselamatkan dari depresiasi yang saat itu sudah di depan mata.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, lembaga keuangan dunia berhasil mengatasi krisis finansial tersebut. Namun, Jokowi meminta untuk tetap waspada karena tahun ini ketidakpastian semakin nyata.
"Selamat atas kesuksesan Bapak Ibu dalam atasi krisis global 2008. Kita harus tetap waspada, kesiapsiagaan dalam ketidakpastian global," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).
Menurut Jokowi, sekarang banyak masalah yang membayangi ekonomi dunia. Di sisi Amerika Serikat (AS) memang menikmati pesat, tapi banyak negara ada pertumbuhan lemah dan tak stabil. "Perang dagang bikin industri terguncang. Beberapa negara sedang alami tekanan, sudah cukup bagi kita," katanya.
Presiden menyampaikan, dalam beberapa dekade terakhir, negara dengan ekonomi maju mendorong negara berkembang. Di antaranya ikut dalam perdagangan bebas dan keuangan terbuka. "Banyak keuntungan, baik negara maju maupun berkembang. Negara-negara berkembang berkontribusi besar ke perekonomian dunia," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, lembaga keuangan dunia berhasil mengatasi krisis finansial tersebut. Namun, Jokowi meminta untuk tetap waspada karena tahun ini ketidakpastian semakin nyata.
"Selamat atas kesuksesan Bapak Ibu dalam atasi krisis global 2008. Kita harus tetap waspada, kesiapsiagaan dalam ketidakpastian global," ujarnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).
Menurut Jokowi, sekarang banyak masalah yang membayangi ekonomi dunia. Di sisi Amerika Serikat (AS) memang menikmati pesat, tapi banyak negara ada pertumbuhan lemah dan tak stabil. "Perang dagang bikin industri terguncang. Beberapa negara sedang alami tekanan, sudah cukup bagi kita," katanya.
Presiden menyampaikan, dalam beberapa dekade terakhir, negara dengan ekonomi maju mendorong negara berkembang. Di antaranya ikut dalam perdagangan bebas dan keuangan terbuka. "Banyak keuntungan, baik negara maju maupun berkembang. Negara-negara berkembang berkontribusi besar ke perekonomian dunia," pungkasnya.
(akr)
