Sri Mulyani: Postur RAPBN 2019 Sudah Realistis
A
A
A
JAKARTA - Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR memutuskan menyetujui postur sementara Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dengan usulan perubahan terhadap hasil Panja A.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa postur RAPBN 2019 ini sudah samgat realistis dalam menjaga momentum perekonomian Indonesia.
"Di satu sisi ada ambisi dan keinginan untuk tetap menjaga momentum perekonomian tapi di sisi lain juga mewadahi kebutuhan dari belanja negara maupun daerah. Sedapat mungkin angka-angka terutama estimasi penerimaan betul-betul menunjukkan potensi yang realistis," ujar Sri Mulyani dalam akun instagramnya yang dikutip SINDOnews di Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Dia berharap APBN 2019 yang dicanangkan bisa memberikan stimulus positif ditengah kondisi ketidakpastian wkonomi global.
"Saya berharap APBN tetap bisa memberikan stimulus yang cukup karena adanya ketidakpastian global ditambah dengan kenaikan suku bunga. Dalam suasana global dengan sentimen market yang masih sangat rentan, penting untuk tetap menjaga kehati-hatian terhadap pengelolaan APBN,"jelasnya.
Sebagai informasi, postur sementara RAPBN 2019 tersebut yaitu pendapatan negara dipatok sebesar Rp2.165,1 triliun, belanja negara Rp2.462,3 triliun, desifit anggaran Rp297,2 triliun atau tetap berada di 1,84%, dan keseimbangan primer sebesar Rp21,3 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai bahwa postur RAPBN 2019 ini sudah samgat realistis dalam menjaga momentum perekonomian Indonesia.
"Di satu sisi ada ambisi dan keinginan untuk tetap menjaga momentum perekonomian tapi di sisi lain juga mewadahi kebutuhan dari belanja negara maupun daerah. Sedapat mungkin angka-angka terutama estimasi penerimaan betul-betul menunjukkan potensi yang realistis," ujar Sri Mulyani dalam akun instagramnya yang dikutip SINDOnews di Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Dia berharap APBN 2019 yang dicanangkan bisa memberikan stimulus positif ditengah kondisi ketidakpastian wkonomi global.
"Saya berharap APBN tetap bisa memberikan stimulus yang cukup karena adanya ketidakpastian global ditambah dengan kenaikan suku bunga. Dalam suasana global dengan sentimen market yang masih sangat rentan, penting untuk tetap menjaga kehati-hatian terhadap pengelolaan APBN,"jelasnya.
Sebagai informasi, postur sementara RAPBN 2019 tersebut yaitu pendapatan negara dipatok sebesar Rp2.165,1 triliun, belanja negara Rp2.462,3 triliun, desifit anggaran Rp297,2 triliun atau tetap berada di 1,84%, dan keseimbangan primer sebesar Rp21,3 triliun.
(ven)