Masih Minim, Penetrasi Asuransi di Indonesia Baru 6-7%
A
A
A
JAKARTA - Penetrasi Asuransi di Indonesia saat ini baru sekitar 6-7 %, jumlah ini terbilang masih sangat kecil dibandingkan populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 265 juta jiwa.
"Dari jumlah penduduk yang begitu besar, tentunya kenaikan penetrasi 1% saja akan terlihat peningkatan yang cukup besar dari sisi jumlah orang yang memahami pentingnya berasuransi," kata Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna saat konferensi pers acara Insurance Day 2018 yang bertema "Mari Berasuransi" di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Maka dari itu, lanjut dia, industri asuransi akan terus meningkatkan pemahaman asuransi bagi masyarakat, khususnya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu upaya mendorong pemahaman berasuransi yakni menyelenggarakan kegiatan Insurance Day 2018 yang fokus pada generasi milenial.
Berdasarkan data BPS, jumlah usia yang masuk pada generasi milenial tersebut (usia 17 sampai dengan 35 tahun) atau disebut juga sebagai Gen "Y" ini mencapai angka 30,1%. Generasi ini merupakan kekuatan besar perekonomian bangsa ke depan, sebagai generasi yang didukung oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Upaya merangkul generasi milenial itu dilakukan antara lain dengan kegiatan literasi keuangan secara serentak atau bersamaan di 18 kota bertajuk "Goes To Campus", melalui seminar dan kuliah umum, antara lain di kota Aceh, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, jember, Bali, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Manado, dan Jayapura.
Sementara puncak acara Insurance Day 2018 akan diselenggarakan pada 16-18 November 2018 di Kota Bandung. Insurance Day 2018 yang berpusat di kota Bandung, Jawa Barat menyelenggarakan serangkaian kegiatan mulai dari eksibisi, CSR hingga Fun Walk.
Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK M Ichsanuddin menuturkan, peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu terus didorong perannya agar mampu berpartisipasi aktif mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan.
"Melalui Hari Asuransi tahun ini diharapkan dapat semakin mendukung terwujudnya keuangan inklusif dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.
"Dari jumlah penduduk yang begitu besar, tentunya kenaikan penetrasi 1% saja akan terlihat peningkatan yang cukup besar dari sisi jumlah orang yang memahami pentingnya berasuransi," kata Ketua Dewan Asuransi Indonesia Dadang Sukresna saat konferensi pers acara Insurance Day 2018 yang bertema "Mari Berasuransi" di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Maka dari itu, lanjut dia, industri asuransi akan terus meningkatkan pemahaman asuransi bagi masyarakat, khususnya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu upaya mendorong pemahaman berasuransi yakni menyelenggarakan kegiatan Insurance Day 2018 yang fokus pada generasi milenial.
Berdasarkan data BPS, jumlah usia yang masuk pada generasi milenial tersebut (usia 17 sampai dengan 35 tahun) atau disebut juga sebagai Gen "Y" ini mencapai angka 30,1%. Generasi ini merupakan kekuatan besar perekonomian bangsa ke depan, sebagai generasi yang didukung oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Upaya merangkul generasi milenial itu dilakukan antara lain dengan kegiatan literasi keuangan secara serentak atau bersamaan di 18 kota bertajuk "Goes To Campus", melalui seminar dan kuliah umum, antara lain di kota Aceh, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, jember, Bali, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Manado, dan Jayapura.
Sementara puncak acara Insurance Day 2018 akan diselenggarakan pada 16-18 November 2018 di Kota Bandung. Insurance Day 2018 yang berpusat di kota Bandung, Jawa Barat menyelenggarakan serangkaian kegiatan mulai dari eksibisi, CSR hingga Fun Walk.
Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK M Ichsanuddin menuturkan, peran industri perasuransian dalam pembangunan nasional perlu terus didorong perannya agar mampu berpartisipasi aktif mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara stabil dan berkelanjutan.
"Melalui Hari Asuransi tahun ini diharapkan dapat semakin mendukung terwujudnya keuangan inklusif dalam mendorong ketersediaan akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.
(fjo)