Perkuat Keandalan Sistem Jawa-Bali, PLN Bangun Transmisi Rp670 M

Senin, 22 Oktober 2018 - 16:15 WIB
Perkuat Keandalan Sistem Jawa-Bali, PLN Bangun Transmisi Rp670 M
Perkuat Keandalan Sistem Jawa-Bali, PLN Bangun Transmisi Rp670 M
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mulai membangun transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilovolt (kV) Looping Jakarta, Jalur Kembangan-Duri Kosambi dan Jalur Duri Kosambi-Muara Karang. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar Rp670 miliar.

"Kita harapkan untuk dua jalur transmisi tersebut dapat selesai tahun depan. Jalur transmisi Kembangan-Duri Kosambi diharapkan selesai 19 Juni 2019 dan jalur Duri Kosambi-Muara Karang selesai akhir tahun depan," ujar Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS saat meresmikan dimulainya pembangunan transmisi di Gardu Induk Duri Kosambi, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Menurut dia, pembangunan transmisi ini merupakan komitmen PLN dalam mewujudkan kehandalan listrik khususnya di sistem Kelistrikan Jawa-Bali dari 150 kV menjadi 500 kV. Adapun proyek tersebut juga merupakan bagian dari program kelistrikan 35.000 megawatt (MW) dengan jalur transmisi baru sepanjang 46.000 kilometer sirkit (kms).

Tak hanya itu, sistem ketenagalistrikan tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa Bali khususnya di Jakarta yang permintaan listriknya terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Pertumbuhan kebutuhan listrik di Jakarta tahun ini sebesar 4% dengan reserve margin sebesar 30%. Tentu dengan berbagai macam pembangunan infrastruktur kami siap melayani kebutuhan listrik Jakarta dan sekitarnya," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, pengerjaan pembangunan transmisi ini dibawahi oleh PLN UIP JBB dengan pelaksana PLN Unit Pelaksana Proyek Jaringan Jawa Bagian Barat (UPP JJBB). Untuk jalur Duri Kosambi-Kembangan akan dibangun sebanyak 16 tower transmisi dengan lanjang 7 kms. Sedangkan Duri Kosambi-Muara Karang akan dibangun sebanyak 40 tower transmisi dengan panjang 22 kms.

"Seluruh tower akan dibangun dengan teknologi dan desain baru tidak lagi menggunakan tower minang. Desain baru ini merupakan pertama di Indonesia," ujar dia.

Dia menjelaskan, jalur transmisi ini, merupakan bagian dari Jaringan Looping Jakarta yaitu Balaraja-Kembangan-Duri Kosambi-Muara Karang-Priok-Muara Tawar. Pembangunan jalur transmisi juga dilaksanakan dengan memanfaatkan transmisi 150 kV yang sudah ada atau eksisting dengan meningkatkan kapasitas dari 150 kV menjadi 500 kV.

"Kita menggunakan jalur tapak tower yang sudah ada. Hanya bedanya kita sudah menggunakan desain baru," jelasnya.

Terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), imbuhnya, pembangunan transmisi Jalur Kembangan – Duri Kosambi sebesar 50% menggunakan komponen dalam negeri dan selebihnya masih impor. Sementara untuk jalur transmisi Duri Kosambi-Muara Karang 100% sudah menggunakan komponen dalam negeri.

"Untuk komponen lokal dari Duri Kosambi-Kembangan kita memang menggunakan teknologi baru. Jadi untuk komponen lokal belum bisa terpenuhi 100%. Bisa dibilang 50%. Tapi kalau untuk Duri Kosambi Muara Karang hampir 100% menggunakan komponen lokal," tandas dia.

Dia mengatakan bahwa dengan teknologi baru tersebut dampak radiasi yang ditimbulkan akan lebih minim. Selain itu, dengan adanya transmisi baru ini dampak pemadaman akan semakin dapat diminimalisir.

"Dengan desain dan teknologi baru ini dampak radiasi lebih minim dan kehandalan sistem akan lebih meningkat sehingga tingkat pemadaman dapat diminimalisir," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0219 seconds (0.1#10.140)