PLN Tuntaskan 14 Proyek Kelistrikan Strategis Senilai Rp12,43 T di Jawa Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak membuat PLN menjadi lamban membangun infrastruktur kelistrikan di Tanah Air. Hingga semester I/2021, PLN melalui Unit Induk Pembangkitan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) telah berhasil menyelesaikan 14 proyek infrastruktur kelistrikan strategis dengan nilai investasi Rp12,43 triliun.
General Manager PLN UIP Jawa Bagian Barat, Ratnasari Sjamsuddin mengungkapkan, keberhasilan penyelesaian proyek-proyek ini akan memperkuat sistem kelistrikan dan memenuhi kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat. Penyelesaian 14 proyek infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan mutu layanan hingga meminimalisir adanya pemadaman listrik.
"Seluruh proyek ini bertujuan mendukung pasokan daya listrik hingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat," kata Ratnasari dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Tak hanya itu, lanjut dia, sebagian besar proyek strategis ini juga sangat berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis di Jawa Bagian Barat. "Juga untuk mendukung program Pemerintah seperti Mass Rapid Transit (MRT) fase 2, perluasan bandara Soekarno Hatta, juga menyokong aktivitas masyarakat serta industri," ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi pembangkitan, PLN UIP JBB telah melaksanakan boiler first firing PLTU Lontar Extension Unit 4 pada awal Juni. Tahapan awal ini akan digunakan untuk membersihkan saluran pipa uap atau steam blow, sampai kualitas uap bersih sebelum akhirnya masuk ke turbin. Tercatat, progres penyelesaian PLTU Lontar Extension mencapai 97,18%. "Direncanakan bisa beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada akhir tahun 2021," ujar Ratnasari.
Di sisi lain, PLN UIP JBB juga mencatat keberhasilan penyelesaian proyek PLTGU Muara Karang Peaker CCPP (400-500) MW pada awal Juni. Proyek ini dinyatakan selesai dengan resminya pelaksanaan COD Steam Turbine (ST) #3.0 sebesar 171 MW.
"Target COD pada kontrak adalah 7 Juli 2021, namun PLN UIP JBB berhasil merealisasikannya lebih cepat satu bulan," katanya.
Ratnasari mengakui, memasuki tahun kedua pandemi, sejumlah proyek sempat diterpa berbagai masalah. Seperti adanya pengetatan peraturan keluar dan masuk Indonesia bagi Tenaga Kerja Asing. PLN UIP JBB mengoptimalkan pekerjaan yang bisa dilakukan dalam format virtual, seperti supervisi secara online dari engineer di negara asal masing-masing, terkait dengan warranty equipment.
General Manager PLN UIP Jawa Bagian Barat, Ratnasari Sjamsuddin mengungkapkan, keberhasilan penyelesaian proyek-proyek ini akan memperkuat sistem kelistrikan dan memenuhi kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat. Penyelesaian 14 proyek infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan mutu layanan hingga meminimalisir adanya pemadaman listrik.
"Seluruh proyek ini bertujuan mendukung pasokan daya listrik hingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat," kata Ratnasari dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Tak hanya itu, lanjut dia, sebagian besar proyek strategis ini juga sangat berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis di Jawa Bagian Barat. "Juga untuk mendukung program Pemerintah seperti Mass Rapid Transit (MRT) fase 2, perluasan bandara Soekarno Hatta, juga menyokong aktivitas masyarakat serta industri," ungkapnya.
Sementara itu, dari sisi pembangkitan, PLN UIP JBB telah melaksanakan boiler first firing PLTU Lontar Extension Unit 4 pada awal Juni. Tahapan awal ini akan digunakan untuk membersihkan saluran pipa uap atau steam blow, sampai kualitas uap bersih sebelum akhirnya masuk ke turbin. Tercatat, progres penyelesaian PLTU Lontar Extension mencapai 97,18%. "Direncanakan bisa beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada akhir tahun 2021," ujar Ratnasari.
Di sisi lain, PLN UIP JBB juga mencatat keberhasilan penyelesaian proyek PLTGU Muara Karang Peaker CCPP (400-500) MW pada awal Juni. Proyek ini dinyatakan selesai dengan resminya pelaksanaan COD Steam Turbine (ST) #3.0 sebesar 171 MW.
"Target COD pada kontrak adalah 7 Juli 2021, namun PLN UIP JBB berhasil merealisasikannya lebih cepat satu bulan," katanya.
Ratnasari mengakui, memasuki tahun kedua pandemi, sejumlah proyek sempat diterpa berbagai masalah. Seperti adanya pengetatan peraturan keluar dan masuk Indonesia bagi Tenaga Kerja Asing. PLN UIP JBB mengoptimalkan pekerjaan yang bisa dilakukan dalam format virtual, seperti supervisi secara online dari engineer di negara asal masing-masing, terkait dengan warranty equipment.