100 Kapal Disiapkan Kemenhub Demi Dukung Tol Laut

Senin, 22 Oktober 2018 - 19:02 WIB
100 Kapal Disiapkan...
100 Kapal Disiapkan Kemenhub Demi Dukung Tol Laut
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyediakan 100 kapal untuk melayani transportasi laut di Indonesia, sebagai implementasi program tol laut. Beberapa jenis kapal yang akan disiapkan yakni kapal perintis, kontainer, ternak dan Rede.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menerangkan, 100 kapal laut itu akan menggantikan kapal-kapal yang sudah dioperasikan oleh PT Pelni (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), dan beberapa perusahaan pelayaran lain. "Tol laut, saya ke Jawa Timur kemarin dan menyiapkan 100 kapal. Ada lagi enam belas kapal yang kita dipinjem dengan pelayarannya tahun depan," ujar Menhub di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Terang dia, dengan penambahan kapal ini akan memudahkan proyek tol laut. Dia pun menyebutkan kapal laut ini akan diproduksi oleh PT Daya Radar Utama Lamongan. "Pesanan ini merupakan bagian dari program pengadaan 100 unit kapal pendukung tol laut pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang akan dioperasikan guna mendukung armada kapal perintis dan kapal tol laut yang sudah ada," jelasnya.

Tol laut diyakini merupakan solusi untuk memperbaiki persoalan disparitas harga antar satu daerah dengan daerah lain. Maka itu, pemerintah harus terus melengkapi perangkat tol laut. Pemerintah berharap pembangunan kapal pendukung tol laut akan meningkatkan konektivitas antar pulau di seluruh wilayah Indonesia. Pada akhirnya, hal itu akan turut mendorong roda perekonomian nasional.

Kapal-kapal tersebut merupakan merupakan bagian dari program pengadaan 100 unit kapal pendukung tol laut pesanan Kementerian Perhubungan. Nantinya, kapal akan dioperasikan guna mendukung armada kapal perintis dan kapal tol laut yang sudah ada. Seluruh kapal ditargetkan dapat beroperasi mulai awal 2019.

Sementara itu Kemenhub akan mulai mendigitalisasi tol laut. Tujuannya untuk mencegah praktik monopoli barang yang disinyalir masih terjadi di daerah-daerah yang disinggahi tol laut. Sehingga barang bisa dilacak keberadaannya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8682 seconds (0.1#10.140)