Meski Impor Naik Tapi Ketahanan Pangan Indonesia Cukup Baik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, saat ini terjadi peningkatan impor di sektor pangan khususnya untuk komoditas beras. Namun begitu, indeks ketahanan pangan di Indonesia tetap menunjukkan perbaikan.
Darmin mengatakan, indeks ketahanan pangan Indonesia mengalami perbaikan. Meskipun harus diakui, perbaikan yang terjadi tidak tinggi dan bukan loncatan yang besar.
"Tentu Anda bisa bilang tahun ini impornya lumayan. Tapi kalau diukur indeks ketahanan pangan di beberapa negara, kita baik walaupun tidak melakukan loncatan yang besar," katanya dalam Konferensi Pers 4 Tahun Jokowi-JK di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Pada 2016, indeks ketahanan pangan Indonesia berada di posisi 71. Kemudian perlahan menurun menjadi posisi 69. Saat ini, posisinya kembali membaik menjadi di peringkat 65.
"Indeksnya sendiri adalah 53,6%, 53,2%, 54,8%. Indonesia memang masih agak kalah dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam. Tapi dengan negara di sekitar kita, kita relatif baik. Itu termasuk juga perikanan. Bukan hanya soal beras," tandasnya.
Darmin mengatakan, indeks ketahanan pangan Indonesia mengalami perbaikan. Meskipun harus diakui, perbaikan yang terjadi tidak tinggi dan bukan loncatan yang besar.
"Tentu Anda bisa bilang tahun ini impornya lumayan. Tapi kalau diukur indeks ketahanan pangan di beberapa negara, kita baik walaupun tidak melakukan loncatan yang besar," katanya dalam Konferensi Pers 4 Tahun Jokowi-JK di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Pada 2016, indeks ketahanan pangan Indonesia berada di posisi 71. Kemudian perlahan menurun menjadi posisi 69. Saat ini, posisinya kembali membaik menjadi di peringkat 65.
"Indeksnya sendiri adalah 53,6%, 53,2%, 54,8%. Indonesia memang masih agak kalah dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam. Tapi dengan negara di sekitar kita, kita relatif baik. Itu termasuk juga perikanan. Bukan hanya soal beras," tandasnya.
(ven)