Empat Tahun Jokowi-JK, 64 Bandara Terbangun di Papua dan Papua Barat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pemerintah telah berhasil membangun hingga 64 bandar udara (bandara) di wilayah Papua dan Papua Barat. Hal ini dikatakannya dalam Konferensi Pers Empat Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK.
Budi mengatakan, wilayah Papua memang menjadi salah satu prioritas Kementerian Perhubungan untuk dibangun bandara. Mengingat di wilayah tersebut tingkat keselamatan dan akses transportasi udara masih sangat rendah.
"Di Papua, kita mengembangkan 48 bandara. Bisa dibayangkan satu provinsi 48 bandara. Biaya dari Kemenhub khususnya udara 40% digunakan untuk Papua karena memang keselamatan dan akses masih rendah dan kita memang mengutamakan itu. Kalau dulu sering terdengar kecelakaan di sana, sekarang alhamdulillah sangat berkurang banyak, diantaranya peralatan membanggakan suatu alat yang merupakan program dari perhubungan," katanya di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebutkan, untuk membangun Bandara di wilayah Dekai saja sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp500 miliar. Bandara tersebut dibangun guna menggantikan bandara di Wamena yang sangat terbatas.
"Pada saat itu, Pak Jonan sudah memulai dan saya meneruskan dan sekarang menjadi bandara dengan panjang menjadi 2.000 meter berarti pesawat 737 apapun datang ke sana. Sehingga logistik dari Jakarta datang ke sana dan juga diikuti dengan bagaimana kita mensuplai kegiatan di Dekai dari sungai," tandasnya.
Budi mengatakan, wilayah Papua memang menjadi salah satu prioritas Kementerian Perhubungan untuk dibangun bandara. Mengingat di wilayah tersebut tingkat keselamatan dan akses transportasi udara masih sangat rendah.
"Di Papua, kita mengembangkan 48 bandara. Bisa dibayangkan satu provinsi 48 bandara. Biaya dari Kemenhub khususnya udara 40% digunakan untuk Papua karena memang keselamatan dan akses masih rendah dan kita memang mengutamakan itu. Kalau dulu sering terdengar kecelakaan di sana, sekarang alhamdulillah sangat berkurang banyak, diantaranya peralatan membanggakan suatu alat yang merupakan program dari perhubungan," katanya di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebutkan, untuk membangun Bandara di wilayah Dekai saja sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp500 miliar. Bandara tersebut dibangun guna menggantikan bandara di Wamena yang sangat terbatas.
"Pada saat itu, Pak Jonan sudah memulai dan saya meneruskan dan sekarang menjadi bandara dengan panjang menjadi 2.000 meter berarti pesawat 737 apapun datang ke sana. Sehingga logistik dari Jakarta datang ke sana dan juga diikuti dengan bagaimana kita mensuplai kegiatan di Dekai dari sungai," tandasnya.
(ven)