Sri Mulyani Ungkap Amunisi Negara Berkembang Habis Akibat Krisis 2008

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 20:20 WIB
Sri Mulyani Ungkap Amunisi Negara Berkembang Habis Akibat Krisis 2008
Sri Mulyani Ungkap Amunisi Negara Berkembang Habis Akibat Krisis 2008
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, bahwa krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008 hingga 2009 lalu, berdampak besar terhadap negera-negara berkembang. Pasalnya, Ia menilai krisis kala itu yang juga menimpa Amerika Serikat (AS) dan Eropa memberikan syok besar bagi emerging markets.

"Setelah mengalami syok, banyak negara berkembang itu kehabisan amunisi untuk perekonomian mereka. Termasuk di antaranya Indonesia," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Lebih lanjut, Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia pernah pulih setelah mengalami krisis hebat yang membuat perekonomian tertekan. Saat itu krisis keuangan pada 1998 membuat perekonomian Indonesia menyentuh level terburuk sepanjang sejarah. "Indonesia baru sembuh dari krisis 1998 karena waktu itu ekonomi Indonesia terpuruk sampai 3%," paparnya.

Untuk itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menekankan Indonesia terus bangkit dengan menjaga kebijakan fiskal dan moneter. Serta membuat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terjaga dan kredibel dalam menjaga perekonomin Indonesia.

"Kalau kebijakan fiskal itu instrumen dan orang sering berdebat. Tujuan dan kebijakan fiskal itu diobsesikan seperti utang dan itu sebagai suatu policy yang mengelola ekonomi dan kebijakan fiskal tidak berdiri sendiri serta kebijakan struktural," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7278 seconds (0.1#10.140)