Minim Sentimen Positif, Penguatan Kurs Rupiah Akan Sulit
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan sideways masih kembali terjadi dan dimungkinkan masih dapat terus terjadi pada pergerakan selanjutnya. Hal itu seiring belum adanya sentimen yang dapat mengangkat rupiah lebih lanjut.
"Di sisi lain, mulai melemahnya EUR seiring sentimen internal Jerman diperkirakan dapat berimbas negatif pada rupiah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.222-Rp15.210/USD. Sementara, laju rupiah di awal pekan ini tampaknya belum banyak mengalami perubahan dimana masih berada di level Rp15.200/USD.
Masih belum adanya sejumlah sentimen positif yang dapat direspon oleh pelaku pasar membuat laju rupiah cenderung melanjutkan pergerakan melemahnya. Sebelumnya rupiah berakhir masih berkutat pada kisaran level Rp15.220/USD saat dolar justru berdiri kokoh.
"Adanya penilaian likuiditas perbankan kian semakin ketat turut menahan pergerakan rupiah. Kondisi ini, juga dibarengi melemahnya sejumlah mata uang terhadap USD, sehingga membuat laju rupiah sulit menguat," pungkasnya.
"Di sisi lain, mulai melemahnya EUR seiring sentimen internal Jerman diperkirakan dapat berimbas negatif pada rupiah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.222-Rp15.210/USD. Sementara, laju rupiah di awal pekan ini tampaknya belum banyak mengalami perubahan dimana masih berada di level Rp15.200/USD.
Masih belum adanya sejumlah sentimen positif yang dapat direspon oleh pelaku pasar membuat laju rupiah cenderung melanjutkan pergerakan melemahnya. Sebelumnya rupiah berakhir masih berkutat pada kisaran level Rp15.220/USD saat dolar justru berdiri kokoh.
"Adanya penilaian likuiditas perbankan kian semakin ketat turut menahan pergerakan rupiah. Kondisi ini, juga dibarengi melemahnya sejumlah mata uang terhadap USD, sehingga membuat laju rupiah sulit menguat," pungkasnya.
(akr)