IHSG Awal November Diprediksi Lanjutkan Tren Positif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di awal November 2018 diperkirakan akan bergerak menguat dengan support resistance 5.783-5.885. Bursa saham Tanah Air diterangkan bergerak tepat pada area resistance bearish trend secara teknikal setelah berhasil break out resistance MA20 di kisaran level 5.783.
"Target terdekat selanjutnya berada pada level resistance MA50 dilevel 5.860 hingga upper bollinger bands dilevel 5.885," ujar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Sementara, IHSG kemarin menguat sebesar 45,55 poin ke level 5.831,65 setelah sempat melemah hingga 5.769,54 pada tengah sesi. Indeks Sektor pertanian memimpin penguatan setelah pemerintah berencana memberikan tax holiday kepada produsen biofule sebagi dukungan pengembangan industri biofule di Indonesia.
"Saham AALI dan LSIP memimpin kontribusi terbesar di sektor pertanian. Tingginya indikasi yield dividen AALI dibandingkan dengan perusahaan sejenis pada level 3,6% berbanding 2,5% menjadi indikator investor," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Saham lain yang juga patut dicermati yakni PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), SMGR, ELSA, BBTN dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
"Target terdekat selanjutnya berada pada level resistance MA50 dilevel 5.860 hingga upper bollinger bands dilevel 5.885," ujar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Sementara, IHSG kemarin menguat sebesar 45,55 poin ke level 5.831,65 setelah sempat melemah hingga 5.769,54 pada tengah sesi. Indeks Sektor pertanian memimpin penguatan setelah pemerintah berencana memberikan tax holiday kepada produsen biofule sebagi dukungan pengembangan industri biofule di Indonesia.
"Saham AALI dan LSIP memimpin kontribusi terbesar di sektor pertanian. Tingginya indikasi yield dividen AALI dibandingkan dengan perusahaan sejenis pada level 3,6% berbanding 2,5% menjadi indikator investor," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). Saham lain yang juga patut dicermati yakni PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), SMGR, ELSA, BBTN dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
(akr)