Data Produksi Tak Transparan, Wamen Akan Cabut RKAB Perusahaan Tambang

Jum'at, 02 November 2018 - 13:31 WIB
Data Produksi Tak Transparan,...
Data Produksi Tak Transparan, Wamen Akan Cabut RKAB Perusahaan Tambang
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Arcandra Tahar menyatakan, bakal mencabut rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) perusahaan mineral dan batubara (minerba) yang tidak transparan soal data produksi dan penjualan. Pasalnya, Kementerian ESDM saat ini telah memiliki aplikasi yang menunjang perusahaan tambang untuk memasukkan data neraca produksi dan penjualannya tersebut bernama Mineral Online Monitoring System (MOMS).
(Baca Juga: Monitor Data Neraca Sektor Minerba, ESDM Luncurkan Dua AplikasiDia mengatakan, pemerintah memberi waktu hingga pekan depan kepada perusahaan tambang untuk melakukan input neraca produksi dan penjualannya ke MOMS. Jika tidak dilakukan, maka RKAB akan segera dicabut.

"Siapa yang tidak bersedia memasukkan data hari Jumat minggu depan? Saya kasih waktu seminggu. Untuk semua comply data yang dibutuhkan MOMS dan e-PNBP. Tolong tunjuk tangan bagi yang tidak bersedia," tegas Arcandra di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Menurutnya, pekan depan data yang masuk akan diverifikasi oleh Kementerian ESDM. Hal ini termasuk juga mengenai setoran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor minerba.

"Untuk saat sekarang semua data harus masuk mulai hari ini. Dan minggu depan semua data Insya Allah akan kita verifikasi. Jumat depan paling telat. Nanti setelah itu akan kita lakukan langkah agar data yang sudah masuk termasuk perhiatungan PNBP nya juga," imbuh dia.

Pria yang pernah menetap 20 tahun di Amerika Serikat (AS) tersebut menambahkan, perusahaan tambang harus setiap hari meng-input data produksinya. Aplikasi ini dinilainya akan meminimalisir waktu bertemu antara regulator dengan perusahaan tambang.

"Tiap hari harus amasukkan. Kecuali dia berhenti berproduksi. Data produksi, data pemasaran, data pengolahan. Kan sebentar, nggak lebih dari setengah jam. Kita berharap kedisiplinan. Three dicipline. Dicipline people, talk, and action. Kalau kita bisa melakukan itu nggak perlu lagi sering ketemu," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7166 seconds (0.1#10.140)