Hadapi Pasar Bebas, Kotraktor Perempuan Kejar Sertifikasi

Rabu, 07 November 2018 - 00:27 WIB
Hadapi Pasar Bebas, Kotraktor Perempuan Kejar Sertifikasi
Hadapi Pasar Bebas, Kotraktor Perempuan Kejar Sertifikasi
A A A
JAKARTA - Era perdagangan bebas memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha kontruksi. Selain menciptakan peluang, juga menimbulkan persaingan yang makin ketat.

Padahal sebelumnya, industri konstruksi juga terkendala dengan otonomi daerah. Salah satu perjanjian perdagangan bebas yang harus dihadapi pelaku usaha adalah kesepakatan ASEAN Free Trade Agrement (AFTA).

Hal itu diungkap Ketua Umum Persatuan Kontraktor Pertiwi Indonesia (PERKOPIN), Linda Astuty saat melantik DPD PERKOPIN Seluruh Indonesia di Ballroom Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta.

"Pasar bebas ASEAN menjadi tantangan bagi kontraktor, terutama kontraktor perempuan Indonesia. Sebab persaingan usaha semakin ketat, sedangkan sumber daya manusia tidak meningkat," ungkapnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Linda Astuty menuturkan, dengan tema menjadikan anggota terakreditasi profesional, mandiri dan berkomitmen dalam menunjang pembangunan Indonesia. anggota PERKOPIN diyakini dapat bersaing di tingkat nasional, bahkan regional.

Untuk itu, sambung dia, diperlukan pelatihan dalam meningkatkan profesionalisme kontraktor guna menunjang pembanguan infrastruktur. Sekaligus peningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi dengan merekstrukturisasi kerangka klasifikasi dan bakuan kompetensi kerja.

"Dengan adanya pendidikan yang terarah, pelatihan serta proses sertifikasi profesi diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kontraktor. Khususnya perempuan, sehingga dapat bersaing tidak hanya nasional tapi internasional," pungkas Linda Astuty.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5463 seconds (0.1#10.140)