Desain Ulang Zona Industri, Emiten Ini Ambil Bagian Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - Beberapa perusahaan terbuka atau emiten ikut menjadi bagian dari perkembangan industri pada tahun depan. Di antaranya PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Peningkatan dan Penggunaan Produk Dalam Negeri Imam Haryono mengatakan, pemerintah memiliki agenda nasional untuk memperbaiki alur material dan mendesain ulang zona industri. "Agenda nasional bagaimana memperbaiki alur material dan desain ulang zona industri. Tujuannya supaya iklim industri ini kondusif di era industri 4.0," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Arah selanjutnya, Imam menambahkan, dengan meningkatkan efisiensi dan pengiriman produk secepat mungkin. Sehingga, ada fleksibilitas kedepan. "Harus kolaborasi ciptakan nilai teknologi. Semakin hari semakin cepat agar berdaya saing," katanya.
Di sisi lain, untuk mendorong industri perlu membaiknya stabilitas politik karena dalam jangka panjang tahun 2030 diperkirakan Indonesia masuk 10 perekonomian terbesar dunia. Beberapa tahun lalupun, industri menyumbang 10% kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi seperti tahun 2000.
"Perlu genjot ekspor dan substitusi impor setinggi-tingginya. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dua kali lipat berdasarkan produk berdaya saing berbasis research dan pengembangan yang mumpuni," pungkasnya.
Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Peningkatan dan Penggunaan Produk Dalam Negeri Imam Haryono mengatakan, pemerintah memiliki agenda nasional untuk memperbaiki alur material dan mendesain ulang zona industri. "Agenda nasional bagaimana memperbaiki alur material dan desain ulang zona industri. Tujuannya supaya iklim industri ini kondusif di era industri 4.0," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Arah selanjutnya, Imam menambahkan, dengan meningkatkan efisiensi dan pengiriman produk secepat mungkin. Sehingga, ada fleksibilitas kedepan. "Harus kolaborasi ciptakan nilai teknologi. Semakin hari semakin cepat agar berdaya saing," katanya.
Di sisi lain, untuk mendorong industri perlu membaiknya stabilitas politik karena dalam jangka panjang tahun 2030 diperkirakan Indonesia masuk 10 perekonomian terbesar dunia. Beberapa tahun lalupun, industri menyumbang 10% kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi seperti tahun 2000.
"Perlu genjot ekspor dan substitusi impor setinggi-tingginya. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dua kali lipat berdasarkan produk berdaya saing berbasis research dan pengembangan yang mumpuni," pungkasnya.
(akr)