BLK Lembang Ciptakan Aplikasi Smart Farming bagi Petani

Jum'at, 09 November 2018 - 09:57 WIB
BLK Lembang Ciptakan...
BLK Lembang Ciptakan Aplikasi Smart Farming bagi Petani
A A A
LEMBANG - Menyambut era revolusi industri 4.0, Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang membuat aplikasi Smart Farming untuk menjawab tantangan digitalisasi revolusi industri 4.0. Aplikasi bebasis android ini bisa mempermudah kerja petani karena menggunakan Internet of Things (IoT).

“Jadi sederhananya IoT itu bisa dibilang mengkomunikasikan benda-benda di sekitar kita satu sama lain melalui jaringan internet. Aplikasi ini tentu saja mempermudah kerja petani kita," ujar Kepala BLK Lembang, Aan Subhan, di BLK Lembang, Rabu (7/11/2018) kemarin.

Aan mengungkapkan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pemerintah desa dan membuat desa percontohan smart farming. “Kita akan mengupayakan hal ini bisa diterima petani kita dan membawa banyak manfaat," pungkas Aan.

Dijumpai di tempat yang sama, Instruktur BLK Lembang Iwan Hermawan selaku tim inovasi di BLK Lembang ,menjelaskan dengan mengoptimalkan IoT dan menciptakan aplikasi smart farming, ke depan petani Indonesia bisa mengontrol ladangnya melalui smart phone.

“Jadi petani bisa memantau tanaman dan ladangnya dimana saja, kapan saja selama ada jaringan internet," kata Iwan.

Dengan aplikasi smart farming ini, lanjut Iwan, petani dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi smart farming di smart phone saja.

“Tentu semua itu ada indikatornya di aplikasi sehingga kita tahu kapan harus menyiram atau memupuk tanaman,yang dapat dimonitoring pada aplikasi smart farming" ungkapnya.

Iwan menjelaskan manfaat IoT sangat banyak karena berhubungan dengan aktifitas sehari-hari untuk memudahkan kerja manusia. Misalnya ketika kita lupa mengunci pintu, mematikan AC atau perangkat elektronik lainnya semua bisa dilakukan dengan IoT dimana saja dan kapan saja.

"IoT bekerja dengan menerjemahkan bahasa pemograman yang sudah kita masukkan kedalam alat dari IoT tersebut," papar Iwan.

Alat yang dibutuhkan untuk membuat IoT adalah microcontroller. Ada banyak jenis microcontroller seperti arduino, raspberrypi, Intel Galileo dan beberapa lainnya yang dapat dibeli langsung di toko elektronik maupun online.
(akn)
Berita Terkait
Kesenjangan Pekerja...
Kesenjangan Pekerja Disabilitas, PR Besar Bagi Pemerintah
Balai Latihan Kerja...
Balai Latihan Kerja Surakarta Bantu Penanganan COVID-19
Kemnaker Berdayakan...
Kemnaker Berdayakan Korban PHK melalui Program Padat Karya
Hindari Resiko Penumpukan...
Hindari Resiko Penumpukan Orang, Kemnaker Minta Perusahaan Susun Rencana Kerja
Siddhakarya Bukti Perhatian...
Siddhakarya Bukti Perhatian Pemerintah kepada Produktivitas Perusahaan
Menaker Ida Fauziyah...
Menaker Ida Fauziyah Sambut Kepulangan Sembilan ABK
Berita Terkini
Wakil ICC Indonesia...
Wakil ICC Indonesia Ikut Bahas Amandemen Rancangan Aturan Arbitrase internasional
7 menit yang lalu
Dihantam Tarif Trump,...
Dihantam Tarif Trump, Arus Modal Keluar dari Indonesia Capai Rp46,7 Triliun
32 menit yang lalu
Pengamat Ekonomi Sebut...
Pengamat Ekonomi Sebut Kinerja Korporasi Bank Jatim Positif
1 jam yang lalu
Harga Bitcoin Melesat...
Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp1,56 Miliar, Institusi Besar Serbu Pasar Kripto
1 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
2 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
3 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Efisiensi,...
Indonesia Efisiensi, Singapura Bagi-bagi Dolar dan Diskon Pajak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved