Akhir Tahun, BI Antisipasi Kebijakan The Fed
Akhir Tahun, BI Antisipasi Kebijakan The Fed
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, telah mengantisipasi langkah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (The Fed) di akhir tahun 2018. Seperti diketahui, The Fed diprediksi bakal menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate di penghujung tahun.
Alasannya, para ekonom menilai ekonomi AS disebut mulai membaik yang terlihat dari menurunnya angka pengangguran. Namun menanggapi hal tersebut, Perry menekankan BI telah siap dengan segala kondisi terkait langkah apa yang akan diambil oleh The Fed.
"Satu hal saya sampaikan, dengan naiknya bunga acuan BI 150 bps itu sudah mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate. Bahkan sudah mengantisipasi rencana kenaikan akhir tahun ini," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Dia pun memperhitungkan dampak kebijakan bunga acuan AS dengan inflasi di dalam negeri. Menurut Perry, peningkatan bunga yang dilakukan oleh BI agar daya tarik keuangan domestik menjadi lebih menarik.
"Kebijakan bunga ini Alhamdulillah bahwa kebijakan itu menjadi faktor positif kenapa aliran modal asing masuk ke surat berharga negara (SBN) Rp14,5 triliun secara year to date. Juga karena adanya swap serta DNDF yang buat kita bisa antisipasi kebihakan rupiah," paparnya.
Alasannya, para ekonom menilai ekonomi AS disebut mulai membaik yang terlihat dari menurunnya angka pengangguran. Namun menanggapi hal tersebut, Perry menekankan BI telah siap dengan segala kondisi terkait langkah apa yang akan diambil oleh The Fed.
"Satu hal saya sampaikan, dengan naiknya bunga acuan BI 150 bps itu sudah mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate. Bahkan sudah mengantisipasi rencana kenaikan akhir tahun ini," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Dia pun memperhitungkan dampak kebijakan bunga acuan AS dengan inflasi di dalam negeri. Menurut Perry, peningkatan bunga yang dilakukan oleh BI agar daya tarik keuangan domestik menjadi lebih menarik.
"Kebijakan bunga ini Alhamdulillah bahwa kebijakan itu menjadi faktor positif kenapa aliran modal asing masuk ke surat berharga negara (SBN) Rp14,5 triliun secara year to date. Juga karena adanya swap serta DNDF yang buat kita bisa antisipasi kebihakan rupiah," paparnya.
(akr)
Explore More