PLN Gandeng BMW Kembangkan Fasilitas Pengisian Kendaraan Listrik
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) bersama BMW Indonesia akan mengembangkan pengisian kendaraan listrik cepat (fast charging). Hal itu guna memfasilitasi kebutuhan pasokan kendaraan listrik bagi masyarakat.
"Kita develop bersama BMW. Mereka kasih kami. Nah ke depan kita kembangkan lagi," kata General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad di sela Pameran Kelistrikan dan penghargaan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut dia, pengembangan fast charging akan dilakukan di lima titik strategis. Misalnya di salah satu kota yang ada bus listrik dan rest area. Dia juga menjelaskan jika stasiun pengisian listrik umum (SPLU) berbeda dengan fast charging. Pembiayaan fast charging lebih mahal ketimbang SPLU.
Terkait SPLU, PLN telah membangun sebanyak 1.700 unit. Namun SPLU saat ini masih dimanfaatkan sebatas pedagang kaki lima dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Sekarang kan SPLU peruntukannya hanya untuk pedagang kaki lima dan UMKM supaya tidak nyantol lagi. SPLU lebih mudah ketimbang fast charging,” kata dia.
"Kita develop bersama BMW. Mereka kasih kami. Nah ke depan kita kembangkan lagi," kata General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Asaad di sela Pameran Kelistrikan dan penghargaan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut dia, pengembangan fast charging akan dilakukan di lima titik strategis. Misalnya di salah satu kota yang ada bus listrik dan rest area. Dia juga menjelaskan jika stasiun pengisian listrik umum (SPLU) berbeda dengan fast charging. Pembiayaan fast charging lebih mahal ketimbang SPLU.
Terkait SPLU, PLN telah membangun sebanyak 1.700 unit. Namun SPLU saat ini masih dimanfaatkan sebatas pedagang kaki lima dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Sekarang kan SPLU peruntukannya hanya untuk pedagang kaki lima dan UMKM supaya tidak nyantol lagi. SPLU lebih mudah ketimbang fast charging,” kata dia.
(fjo)