Masuki Era Kendaraan Listrik, Pertamina Juga Bakal Produksi Baterai
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan berperan sebagai manufaktur produk hilir dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) seperti mobil listrik. Pertamina sudah menyiapkan transisi energi yang utamanya tetap menjaga seluruh aset yang ada di Pertamina sehingga tetap relevan di kemudian hari.
"Produk utama Pertamina adalah BBM berbasis migas. Ke depannya, energi yang dikonsumsi masyarakat akan berubah ke renewable energy dalam hal ini baterai EV. Sehingga kita menjaga agar apapun investasi kemarin maupun hari ini akan tetap relevan ke depan," ujar CEO Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina Heru Setiawan di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Heru menjelaskan, dalam mendukung ekosistem EV, Pertamina akan berperan memproduksi produk hilir meliputi pembuatan sel baterai, battery pack, serta Energy Storage System (ESS). Pertamina juga menyiapkan produksi baterai melalui kemitraan dengan penyedia teknologi baterai dan BUMN serta menyediakan infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik (E2W dan E4W).
"Memang sebagian dari kompetensi Pertamina itu lebih banyak ke chemical base, ada juga perminyakan, sehingga nantinya petrokimia ini yang akan berhubungan dengan EV," ungkapnya.
Menurut dia, produksi petrokimia akan sangat dibutuhkan sebagai bahan baku plastik untuk memproduksi komponen mobil listrik seperti body mobil, dashboard dan lainnya. Ini dalam rangka mengkompensasi beratnya baterai dalam kendaraan listrik.
"Karena mobil sekarang tidak terlalu berat dibandingkan EV. Sehingga produksi petrokimia dalam hal ini untuk kebutuhan komponen mobil," tuturnya.
Pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia akan melibatkan konsorsium Indonesia Battery Holding (IBH) yang terdiri atas empat BUMN, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Baca juga: Ini Penyebab Harga Minyak Mentah RI Melambung Tinggi
MIND ID bersama dengan Antam akan berperan menyediakan bijih nikel sebagai bahan baku hulu sampai dengan bahan antara baterai EV. Sementara PLN akan berperan dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga menjadi integrator Energy Management System (EMS).
"Produk utama Pertamina adalah BBM berbasis migas. Ke depannya, energi yang dikonsumsi masyarakat akan berubah ke renewable energy dalam hal ini baterai EV. Sehingga kita menjaga agar apapun investasi kemarin maupun hari ini akan tetap relevan ke depan," ujar CEO Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina Heru Setiawan di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Heru menjelaskan, dalam mendukung ekosistem EV, Pertamina akan berperan memproduksi produk hilir meliputi pembuatan sel baterai, battery pack, serta Energy Storage System (ESS). Pertamina juga menyiapkan produksi baterai melalui kemitraan dengan penyedia teknologi baterai dan BUMN serta menyediakan infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik (E2W dan E4W).
"Memang sebagian dari kompetensi Pertamina itu lebih banyak ke chemical base, ada juga perminyakan, sehingga nantinya petrokimia ini yang akan berhubungan dengan EV," ungkapnya.
Menurut dia, produksi petrokimia akan sangat dibutuhkan sebagai bahan baku plastik untuk memproduksi komponen mobil listrik seperti body mobil, dashboard dan lainnya. Ini dalam rangka mengkompensasi beratnya baterai dalam kendaraan listrik.
"Karena mobil sekarang tidak terlalu berat dibandingkan EV. Sehingga produksi petrokimia dalam hal ini untuk kebutuhan komponen mobil," tuturnya.
Pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia akan melibatkan konsorsium Indonesia Battery Holding (IBH) yang terdiri atas empat BUMN, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Baca juga: Ini Penyebab Harga Minyak Mentah RI Melambung Tinggi
MIND ID bersama dengan Antam akan berperan menyediakan bijih nikel sebagai bahan baku hulu sampai dengan bahan antara baterai EV. Sementara PLN akan berperan dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) hingga menjadi integrator Energy Management System (EMS).
(fai)