Komponen Pembangunan Infrastruktur Bikin Impor Meningkat 20,6%

Kamis, 15 November 2018 - 17:51 WIB
Komponen Pembangunan Infrastruktur Bikin Impor Meningkat 20,6%
Komponen Pembangunan Infrastruktur Bikin Impor Meningkat 20,6%
A A A
JAKARTA - Proyek pembangunan infrastruktur yang belakangan digenjot secara masif oleh pemerintah telah membuat nilai impor Indonesia meningkat. Bank Indonesia (BI) menerangkan, kenaikan total nilai impor mencapai 20,6% dengan kebanyakan terkait ke komponen barang modal untuk pembangunan infrastruktur.

Hingga akhirnya kondisi tersebut menekan neraca perdagangan hingga mengalami defisit sebesar USD1,82 miliar. Sementara itu Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, demikian juga investasi bangunan dan non bangunan meningkat.

Kendati demikian, defisit transaksi berjalan masih terjadi dilihat dari komponen produktif terkait barang modal dan bahan baku. "Memang impor tinggi, didalam kandungan impor banyak komponen barang modal. Importasi barang modal sejalan terkait pembangunan infrastruktur," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Perry menjelaskan, BI melihat kebutuhan impor yang meningkat ini akan meningkatkan produktivitas ekonomi terutama dalam jangka menengah panjang. "Masalahnya dalam jangka pendek aliran modal asing dengan kondisi global diliputi ketidakpastian. Karena itu, BI dan pemerintah sepakat turunkan CAD di bawah 3% tahun depan 2,5% PDB," katanya.

Ditegaskan olehnya yang dilakukan BI yakni menaikkan suku bunga dan meningkatkan fleksibilitas nilai tukar rupiah sesuai mekanisme pasar. Ini sebagai penyesuaian neraca transaksi berjalan. "Mendorong ekspor dan kurangi impor, sehingga berdampak ke neraca transaksi berjalan. Ini perlu waktu agar bisa berdampak ke neraca transaksi berjalan," pungkasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2018. Dimana, pada periode tersebut neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sekitar USD1,82 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, total nilai ekspor kita pada periode tersebut adalah USD15,8 miliar atau naik 5,87% dibanding September 2018. Sedangkan total nilai impor pada periode tersebut adalah USD17,62 miliar atau naik 20,60% dibanding September 2018.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4239 seconds (0.1#10.140)