Rouhani Ingin Iran-Irak Tingkatkan Perdagangan USD20 Miliar per Tahun
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan negaranya ingin meningkatkan perdagangan bilateral dengan Irak sebesar USD20 miliar per tahun. Nilai tersebut setara Rp292,14 triliun dengan estimasi Rp14.607 per USD. Saat ini, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD12 miliar per tahun atau Rp175,28 triliun.
Pernyataan Rouhani ini menjadi lembaran baru bagi kedua negara. Seperti diketahui, kedua negara pernah terlibat perang pada 1980-1988. Rouhani lantas menyampaikan keingin tersebut saat menjamu Presiden Irak Barham Salih di Teheran.
Rouhani menginkan kerja sama di bidang perminyakan, perbankan dan transportasi, untuk memulihkan negaranya atas sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
"Hari ini, hubungan ekonomi Iran dan Irak mencapai sekitar USD12 miliar per tahun. Dan melalui upaya bilateral, kita ingin menaikkan angka ini menjadi USD20 miliar," tandas Rouhani seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/11/2018).
Keinginan Iran tersebut mendapat sambutan positif dari para pejabat Irak. Mereka setuju melakukan penukaran produk-produk makanannya dengan pasokan gas dan energi dari Iran.
Untuk itu, Baghdad sedang meminta persetujuan Amerika Serikat untuk mengizinkan mereka mengimpor gas dari Iran untuk pembangkit listriknya. Irak sendiri mengimpor berbagai barang dari Iran, diantaranya makanan, produk pertanian, peralatan rumah tangga, elektronik dan suku cadang mobil.
Nilai impor Iran ke Irak dalam 12 bulan terakhir mencapai USD6 miliar. Dan dari total impor yang dilakukan Irak, sebesar 15% berasal dari Iran.
Pernyataan Rouhani ini menjadi lembaran baru bagi kedua negara. Seperti diketahui, kedua negara pernah terlibat perang pada 1980-1988. Rouhani lantas menyampaikan keingin tersebut saat menjamu Presiden Irak Barham Salih di Teheran.
Rouhani menginkan kerja sama di bidang perminyakan, perbankan dan transportasi, untuk memulihkan negaranya atas sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
"Hari ini, hubungan ekonomi Iran dan Irak mencapai sekitar USD12 miliar per tahun. Dan melalui upaya bilateral, kita ingin menaikkan angka ini menjadi USD20 miliar," tandas Rouhani seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/11/2018).
Keinginan Iran tersebut mendapat sambutan positif dari para pejabat Irak. Mereka setuju melakukan penukaran produk-produk makanannya dengan pasokan gas dan energi dari Iran.
Untuk itu, Baghdad sedang meminta persetujuan Amerika Serikat untuk mengizinkan mereka mengimpor gas dari Iran untuk pembangkit listriknya. Irak sendiri mengimpor berbagai barang dari Iran, diantaranya makanan, produk pertanian, peralatan rumah tangga, elektronik dan suku cadang mobil.
Nilai impor Iran ke Irak dalam 12 bulan terakhir mencapai USD6 miliar. Dan dari total impor yang dilakukan Irak, sebesar 15% berasal dari Iran.
(ven)