Rupiah Ditutup Perkasa Iringi Pergerakan Stabil Dolar AS

Senin, 19 November 2018 - 17:30 WIB
Rupiah Ditutup Perkasa Iringi Pergerakan Stabil Dolar AS
Rupiah Ditutup Perkasa Iringi Pergerakan Stabil Dolar AS
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (19/11/2018) ditutup perkasa setelah sempat tertekan pada sesi siang. Kembalinya rupiah ke jalur hijau mengiringi pergerakan stabil dolar AS terhadap mata uang rival lainnya.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah berakhir lebih tinggi menjadi Rp14.587/USD setelah bergelombang sepanjang hari ini. Raihan rupiah ini menjadi sinyal perbaikan sejak beberapa pekan terakhir di bulan November.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore meningkat di level Rp14.585/USD dengan pergerakan harian Rp14.515 hingga Rp14.649/USD. Berbaliknya rupiah menjadi pertanda baik, meski tidak terlalu besar setelah akhir pekan kemarin terparkir di posisi Rp14.608/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat ke level Rp14.587/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.611/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.545-Rp14.624/USD.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka menguat menjadi Rp14.586/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah kembali melawan baik dibandingkan posisi perdagangan kemarin di level Rp14.594/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters hari ini, Dolar bergerak stabil pada perdagangan Senin setelah membukukan penurunan mingguan terbesar dalam dua bulan pekan lalu. Hal tersebut lantaran investor cenderung hati-hati tentang prospek jangka pendek untuk greenback setelah komentar dovish oleh pembuat kebijakan AS.

Terhadap para pesaingnya, greenback secara luas stabil di posisi 96,48 setelah jatuh hampir setengah persen pekan lalu, atau menjadi penurunan mingguan terbesar sejak akhir September. Dolar telah menjadi pemenang sepanjang 2018 usai naik hampir 10 persen dari posisi terendah April berkat kombinasi kenaikan suku bunga dan data yang kuat.

Tetapi pandangan yang berkembang bahwa pertumbuhan ekonomi AS mungkin telah mencapai puncaknya telah mulai menggerogoti keuntungan ini. Meskipun dolar sedikit melemah, euro gagal untuk rally secara signifikan di atas level 1,14 terhadap USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5605 seconds (0.1#10.140)