Rupiah Berakhir Loyo Iringi Kebangkitan Euro

Rabu, 21 November 2018 - 17:17 WIB
Rupiah Berakhir Loyo Iringi Kebangkitan Euro
Rupiah Berakhir Loyo Iringi Kebangkitan Euro
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (21/11/2018) ditutup loyo setelah bergerak variatif sepanjang hari ini, setelah liburan Selasa, kemarin. Tren penyusutan mata uang Garuda hari ini mengiringi kebangkitan mata uang Euro ditopang kabar terbaru dari Italia terkait anggaran.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore menjaga tren positif di level Rp14.565/USD atau lebih baik dari sebelumnya Rp14.585/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.565 hingga Rp14.649/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah kembali tertekan setelah sempat membaik siang tadi untuk kemudian balik memerah menjadi Rp14.602/USD dibandingkan awal pekan kemarin Rp14.587/USD. Posisi tersebut menyusut dengan pergerakan harian rupiah di kisaran Rp14.574-Rp14.645/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini juga terlihat jatuh pada level Rp14.670/USD dari sebelumnya Rp14.587/USD. Peringkat ini menunjukkan mata uang Garuda masih rentan terhadap sentimen global.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur merah di level Rp14.618/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah berbalik merosot dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.586/USD.

Di sisi lain, Euro naik pada perdagangan Rabu usai mendapatkan dukungan dari laporan bahwa Italia kemungkinan terbuka untuk meninjau rancangan anggarannya untuk 2019. Hal tersebut diyakini berpotensi mengurangi konfrontasi dengan Uni Eropa.

Euro diperdagangkan naik 0,3% pada posisi 1,14 terhadap dolar, dimana mata uang tunggal telah meningkat dalam enam dari tujuh sesi terakhir. Kekuatan euro membebani indeks dolar, yang menjadi ukuran kinerja terhadap enam mata uang utama usai tergelincir 0,2% menjadi 96,621. Indeks naik 0,65% sehari sebelumnya.

Sedangan Yen Jepang turun 0,15% dengan diperdagangkan pada posisi 112,86 saat melawan USD. Meskipun statusnya safe-haven, kekuatan yen telah dibungkam. Para analis menduga ini karena investor Jepang telah menyimpan uang mereka di AS dan pasar luar negeri, daripada membawanya pulang.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8526 seconds (0.1#10.140)