Rupiah Berakhir Jaga Tren Positif Saat Euro Anjlok

Jum'at, 23 November 2018 - 17:05 WIB
Rupiah Berakhir Jaga...
Rupiah Berakhir Jaga Tren Positif Saat Euro Anjlok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Jumat (23/11/2018) sedikit terkoreksi bila dibandingkan sepanjang hari ini, meski begitu masih berada dalam tren penguatan. Lesatan mata uang Garuda belum terbendung untuk mengiringi kejatuhan euro di tengah ketakutan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore menjaga penguatan di level Rp14.535/USD atau masih lebih baik dari sebelumnya Rp14.575/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.510 hingga Rp14.615/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah terus melaju di zona hijau untuk kemudian menjadi Rp14.544/USD dibandingkan kemarin Rp14.580/USD. Posisi tersebut menanjak naik dengan pergerakan harian rupiah di kisaran Rp14.512-Rp14.556/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini sedikit terbebani pada level Rp14.607/USD, namun masih membaik dari sebelumnya Rp14.670/USD. Peringkat ini menunjukkan mata uang Garuda masih rentan terhadap sentimen global.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur perbaikan di level Rp14.552/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melawan balik dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.592/USD.

Seperti dilansir Reuters, pada perdagangan Jumat terlihat euro turun hampir setengah persen setelah tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi bisa melambat di zona euro. Pertumbuhan bisnis zona euro melambat jauh lebih cepat dari yang diperkirakan bulan ini, seperti disampaikan survei Purchasing Managers Index (PMI) secara luas.

Pertumbuhan sektor swasta Jerman melambat ke level terendah dalam hampir empat tahun karena pabrik-pabrik di ekonomi terbesar Eropa tersendat dalam produksi dengan laju yang lebih lambat.

Euro pada perdagangan sebelumnya sempat mencetak hasil positif, namun berbalik turun lebih dari 0,4% ke level 1,1402 terhadap USD setelah survei dirilis. Tercatat euro juga lebih rendah 0,2% terhadap franc Swiss menjadi 1,1326 franc.

Penyusutan dalam mata uang tunggal mendukung dolar, yang naik 0,3% terhadap sejumlah mata uang untuk diperdagangkan mendatar di level 96,706. Dolar sendiri telah melemah dalam dua sesi perdagangan berturut-turut untuk jatuh lebih rendah dari level tertinggi 16 bulan di level 97,69 pada awal bulan ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0671 seconds (0.1#10.140)