Jalan Tol Harus Diintegrasikan dengan Kawasan Industri dan Wisata
A
A
A
SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah segera mengintegrasikan kawasan industri dan pariwisata, menyusul tersambungnya jalan tol mulai Jakarta-Surabaya di akhir 2018. Jalan tol harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang berbagai kepentingan.
"Yang kurang saat ini tinggal Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Solo dan Wilangan-Kertosono," ungkap Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km di rest area KM 538 di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).
Dirinya sudah menanyakan ke Menteri BUMN dan stakeholder terkait dan memastikan semuanya akan selesai akhir Desember. Dengan demikian, Jakarta-Surabaya pada akhir tahun sudah terhubung semuanya oleh jalan tol.
Presiden ingin agar kepala daerah merespon dengan mengintegrasikan kawasan industri, baik baru maupun lama, dan kawasan wisata yang dimiliki masing-masing agar semakin ramai.
"Jangan sampai hanya berdiri sendiri sebagai jalan tol. Semua harus diintegrasikan agar manfaatnya betul-betul maksimal. Mobilitas barang dan orang semuanya bisa berjalan dengan cepat," ungkapnya.
Kepala Negara juga gembira ketika menengok kanan kiri rest area KM 538 di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, terdapat banyak brand-brand lokal. Seperti soto kwali, lontong opor, pecel lele, oseng kikil, bebek rica rica, soto Madura, dan bakso Malang.
Hal itu sesuai harapannya, rest area harus dipenuhi produk lokal dari daerah yang dimiliki. Jangan sampai rest area dipenuhi brand asing dan brand lokal hanya menjadi penonton. "Ini sudah mulai, saya harapkan yang lainnya mengikuti seperti ini," tegasnya.
Setelah Jakarta-Surabaya tersambung, lanjut Jokowi, jalan tol akan diteruskan sampai ke timur hingga Banyuwangi dan diharapkan selesai di 2019. Sehingga Merak sampai Banyuwangi pada 2019 sudah tersambung. Namun sekali lagi, yang paling penting adalah daerah daerah bisa memanfaatkan jalan tol dalam rangka peningkatan pariwisata maupun lainnya.
Dari informasi Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, investasi mulai masuk ke Kabupaten Ngawi untuk membangun kawasan industri besar. Sebab lahan lebih murah, Upah Minimum Kabupaten (UMK) kompetitif bagi investor. Hal hal seperti ini harus diintegrasikan dengan jalan tol.
Termasuk juga pariwisata, misalnya Semarang-Solo yang biasanya 3,5 jam, kini hanya 1 jam. "Artinya ada peluang wisatawan mancanegara yang turun dari Semarang bisa langsung ke Solo. Juga wisatawan nusantara dari Semarang ke Solo juga semakin banyak karena waktu tempuh semakin cepat," urai Budi.
Pemerintah daerah diharapkan segera membenahi jalan jalan yang masuk kekawasan wisata maupun industri. Mengenai berdirinya brand brand lokal di kawasan rest area seberapa jauh akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Presiden menegaskan bahwa hal itu baru dimulai. Dirinya berharap UMKM dapat berkembang, diberikan area, dan diberikan wadah dan hasilnya diperkirakan baru kelihatan setelah 1-2 tahun ke depan. "Kami mengakomodasi keinginan usaha mikro usaha kecil, untuk memanfaatkan, memasarkan produk produknya di rest area."
Bahkan rencananya akan dikonsep dalam bentuk food court secara bersama-sama. Setelah meresmikan Jalan tol Sragen-Ngawi, Jokowi menyempatkan diri untuk ngopi bersama di rest area. Dalam kesempatan itu turut mendampingi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono. Mereka nampak disuguhi sejumlah makanan brand lokal yang dijual di rest area.
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, mengatakan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, Segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km diresmikan setelahmelalui berbagai tahapan Uji Laik Fungsi dan Operasi.
Jalan Tol Sragen-Ngawi telah dinyatakan layak dan siap dioperasikan sebagai Jalan Tol melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor: 896/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi pada tanggal 12 November 2018.
Pada tanggal yang sama, diterbitkan pula Keputusan Menteri PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi. Yakni tarif tol sebesar Rp1.000/km untuk kendaraan golongan I, Rp1.500/km untuk kendaraan golongan II dan III, serta Rp2.000/km untuk kendaraan golongan IV dan V.
Setelah diresmikan, masyarakat sudah dapat menikmati Jalan Tol segmen tersebut dengan gratis pada hari yang sama pukul 21.00 WIB. "Tarif gratis akan dilaksanakan selama satu minggu sebagai bentuk sosialisasi tarif dan golongan kendaraan sebagaimana diamanatkan dalam Diktum Kelima Kepmen PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018 tersebut," terang David.
Dibukanya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, Segmen Sragen-Ngawi merupakan tahap ketiga dari pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara keseluruhan, serta akan memangkas waktu tempuh sekitar 50%. "Dari Solo ke Madiun yg biasanya ditempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam sekarang bisa kurang dari 1,5 jam," lanjutnya.
Pengoperasian tahap pertama Segmen Simpang Susun Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 km sejak 30 Maret 2018, berbarengan dengan dioperasikannya Jalan Tol Ngawi-Wilangan. Sedangkan pengoperasian tahap kedua adalah Segmen Kartasura-Sragen yang telah diresmikan Jokowi pada 15 Juli 2018.
Dengan dioperasikannya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara penuh, jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas beberapa daerah terutama Kabupaten Boyolali, Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.
Untuk mempermudah pengguna jalan mengakses Jalan tol ini, saat ini telah dioperasikan lima gerbang tol (GT). Yakni GT Colomadu, GT Ngemplak, GT Karanganyar, GT Sragen, dan GT Ngawi serta akan segera dibuka tiga GT tambahan pada awal tahun 2019. Yakni GT Bandara Adi Soemarmo, GT Gondangrejo (akses arah Purwodadi) serta GT Sragen Timur di berada di Kecamatan Sambungmacan, Sragen sebagai akses arah Mantingan.
"Yang kurang saat ini tinggal Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Solo dan Wilangan-Kertosono," ungkap Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km di rest area KM 538 di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).
Dirinya sudah menanyakan ke Menteri BUMN dan stakeholder terkait dan memastikan semuanya akan selesai akhir Desember. Dengan demikian, Jakarta-Surabaya pada akhir tahun sudah terhubung semuanya oleh jalan tol.
Presiden ingin agar kepala daerah merespon dengan mengintegrasikan kawasan industri, baik baru maupun lama, dan kawasan wisata yang dimiliki masing-masing agar semakin ramai.
"Jangan sampai hanya berdiri sendiri sebagai jalan tol. Semua harus diintegrasikan agar manfaatnya betul-betul maksimal. Mobilitas barang dan orang semuanya bisa berjalan dengan cepat," ungkapnya.
Kepala Negara juga gembira ketika menengok kanan kiri rest area KM 538 di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, terdapat banyak brand-brand lokal. Seperti soto kwali, lontong opor, pecel lele, oseng kikil, bebek rica rica, soto Madura, dan bakso Malang.
Hal itu sesuai harapannya, rest area harus dipenuhi produk lokal dari daerah yang dimiliki. Jangan sampai rest area dipenuhi brand asing dan brand lokal hanya menjadi penonton. "Ini sudah mulai, saya harapkan yang lainnya mengikuti seperti ini," tegasnya.
Setelah Jakarta-Surabaya tersambung, lanjut Jokowi, jalan tol akan diteruskan sampai ke timur hingga Banyuwangi dan diharapkan selesai di 2019. Sehingga Merak sampai Banyuwangi pada 2019 sudah tersambung. Namun sekali lagi, yang paling penting adalah daerah daerah bisa memanfaatkan jalan tol dalam rangka peningkatan pariwisata maupun lainnya.
Dari informasi Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, investasi mulai masuk ke Kabupaten Ngawi untuk membangun kawasan industri besar. Sebab lahan lebih murah, Upah Minimum Kabupaten (UMK) kompetitif bagi investor. Hal hal seperti ini harus diintegrasikan dengan jalan tol.
Termasuk juga pariwisata, misalnya Semarang-Solo yang biasanya 3,5 jam, kini hanya 1 jam. "Artinya ada peluang wisatawan mancanegara yang turun dari Semarang bisa langsung ke Solo. Juga wisatawan nusantara dari Semarang ke Solo juga semakin banyak karena waktu tempuh semakin cepat," urai Budi.
Pemerintah daerah diharapkan segera membenahi jalan jalan yang masuk kekawasan wisata maupun industri. Mengenai berdirinya brand brand lokal di kawasan rest area seberapa jauh akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Presiden menegaskan bahwa hal itu baru dimulai. Dirinya berharap UMKM dapat berkembang, diberikan area, dan diberikan wadah dan hasilnya diperkirakan baru kelihatan setelah 1-2 tahun ke depan. "Kami mengakomodasi keinginan usaha mikro usaha kecil, untuk memanfaatkan, memasarkan produk produknya di rest area."
Bahkan rencananya akan dikonsep dalam bentuk food court secara bersama-sama. Setelah meresmikan Jalan tol Sragen-Ngawi, Jokowi menyempatkan diri untuk ngopi bersama di rest area. Dalam kesempatan itu turut mendampingi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono. Mereka nampak disuguhi sejumlah makanan brand lokal yang dijual di rest area.
Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, mengatakan Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, Segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km diresmikan setelahmelalui berbagai tahapan Uji Laik Fungsi dan Operasi.
Jalan Tol Sragen-Ngawi telah dinyatakan layak dan siap dioperasikan sebagai Jalan Tol melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor: 896/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi pada tanggal 12 November 2018.
Pada tanggal yang sama, diterbitkan pula Keputusan Menteri PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi. Yakni tarif tol sebesar Rp1.000/km untuk kendaraan golongan I, Rp1.500/km untuk kendaraan golongan II dan III, serta Rp2.000/km untuk kendaraan golongan IV dan V.
Setelah diresmikan, masyarakat sudah dapat menikmati Jalan Tol segmen tersebut dengan gratis pada hari yang sama pukul 21.00 WIB. "Tarif gratis akan dilaksanakan selama satu minggu sebagai bentuk sosialisasi tarif dan golongan kendaraan sebagaimana diamanatkan dalam Diktum Kelima Kepmen PUPR Nomor: 897/KPTS/M/2018 tersebut," terang David.
Dibukanya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi, Segmen Sragen-Ngawi merupakan tahap ketiga dari pengoperasian Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara keseluruhan, serta akan memangkas waktu tempuh sekitar 50%. "Dari Solo ke Madiun yg biasanya ditempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam sekarang bisa kurang dari 1,5 jam," lanjutnya.
Pengoperasian tahap pertama Segmen Simpang Susun Ngawi-Klitik (Ngawi) sepanjang 4 km sejak 30 Maret 2018, berbarengan dengan dioperasikannya Jalan Tol Ngawi-Wilangan. Sedangkan pengoperasian tahap kedua adalah Segmen Kartasura-Sragen yang telah diresmikan Jokowi pada 15 Juli 2018.
Dengan dioperasikannya Jalan Tol Solo-Mantingan-Ngawi secara penuh, jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas beberapa daerah terutama Kabupaten Boyolali, Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.
Untuk mempermudah pengguna jalan mengakses Jalan tol ini, saat ini telah dioperasikan lima gerbang tol (GT). Yakni GT Colomadu, GT Ngemplak, GT Karanganyar, GT Sragen, dan GT Ngawi serta akan segera dibuka tiga GT tambahan pada awal tahun 2019. Yakni GT Bandara Adi Soemarmo, GT Gondangrejo (akses arah Purwodadi) serta GT Sragen Timur di berada di Kecamatan Sambungmacan, Sragen sebagai akses arah Mantingan.
(ven)