Rupiah Diperkirakan Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah di akhir pekan yang sekaligus menjadi penutup bulan November, cenderung menguat. Rupiah memanfaatkan pelemahan USD setelah terimbas sikap pelaku pasar yang menahan diri jelang pertemuan Presiden Xi dan Presiden Trump di sela pertemuan G-20 Summit yang akan membahas kesepakatan dagang.
Di sisi lain, pergerakan rupiah mendapat sentimen positif dari rencana Pemerintah yang akan memberikan keleluasaan bagi industri yang tidak tercantum dalam beleid tax holiday untuk turut menikmati fasilitas libur pajak tersebut melalui mekanisme yang berbeda.
Dan adanya penilaian BI yang mencatat adanya aliran modal asing asing yang masuk ke pasar surat berharga negara serta kian maraknya transaksi pasar uang dengan menggunakan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward).
Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada, memperkirakan rupiah pada Senin (3/12/2018) akan bergerak di kisaran Rp14.288 -Rp14.313 per USD. Pergerakan rupiah mencoba untuk tidak bergeming dengan adanya pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump.
"Di sisi lain, masih adanya sejumlah sentimen positif, baik dari BI maupun langkah pemerintah memanfaatkan perang dagang tersebut sebagai peluang meningkatkan investasi di dalam negeri diharapkan menjadi sentimen positif agar rupiah menguat," ujarnya, Senin (3/12/2018).
Namun, sambung dia, tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
Di sisi lain, pergerakan rupiah mendapat sentimen positif dari rencana Pemerintah yang akan memberikan keleluasaan bagi industri yang tidak tercantum dalam beleid tax holiday untuk turut menikmati fasilitas libur pajak tersebut melalui mekanisme yang berbeda.
Dan adanya penilaian BI yang mencatat adanya aliran modal asing asing yang masuk ke pasar surat berharga negara serta kian maraknya transaksi pasar uang dengan menggunakan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward).
Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada, memperkirakan rupiah pada Senin (3/12/2018) akan bergerak di kisaran Rp14.288 -Rp14.313 per USD. Pergerakan rupiah mencoba untuk tidak bergeming dengan adanya pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump.
"Di sisi lain, masih adanya sejumlah sentimen positif, baik dari BI maupun langkah pemerintah memanfaatkan perang dagang tersebut sebagai peluang meningkatkan investasi di dalam negeri diharapkan menjadi sentimen positif agar rupiah menguat," ujarnya, Senin (3/12/2018).
Namun, sambung dia, tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
(ven)